Breaking News

Pupuk Subsidi

DPRA Pertanyakan Sulitnya Akses Pupuk Subsidi, Achmad Marzuki: Saya juga Dapat Laporan yang Sama

Kesulitan untuk mengakses pupuk subsidi itu, ungkap petani kepada Hendra Budian, telah terjadi pada musim tanam gadu Januari – Maret lalu dan berlanju

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Petani memperlihatkan pupuk urea subsidi untuk digunakan pada tanaman padi. 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA, Hendra Budian melaporkan kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, dimana saat ini petani di wilayah tengah (Bener Meriah dan Aceh Tengah) sangat sulit untuk mengakses pupuk subsidi.

“Kalau untuk mendapatkan akses pupuk subsidi petani sudah sulit, bagaimana mereka bisa menyejahterakan hidupnya untuk meningkatkan produksi hasil pertanian bagi ketahanan pangan lokal dan nasional,” ungkap Hendra Budian kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, dalam Sidang Paripurna DPRA dengan agenda Pengesahan RAPBA Perubahan 2023, di Gedung Utama DPRA, Sabtu Malam (30/9/2023).

Baca juga: Kilas Balik Harga Emas Dalam Sepekan Ini, 25 September Hingga 1 Oktober 2023

Informasi petani di wilayah tengah, sulit mendapat akses pupuk subsidi, ungkap Hendra Budian, ia peroleh pada saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke daerah pemilihannya di Bener Meriah dan Aceh Tengah, dua pekan lalu. Petani di sana menyatakan, mereka sangat sulit mengakses pupuk subsidi.

Kesulitan untuk mengakses pupuk subsidi itu, ungkap petani kepada Hendra Budian, telah terjadi pada musim tanam gadu Januari – Maret lalu dan berlanjut sampai musim tanam rendeng Oktober – Desember 2023.

Para petani di wilayah tengah mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan kebutuhan pupuk subsidi, secara online dalam e-RDKK, tapi pada saat pupuk subsidi mau dilakukan penebusan di kios pengecer pupuk subsidi, yang ditunjuk produsen dan distributor pupuk subsidi, yang terdapat di ibukota kecamatan, pembagian kuota pupuk subsidinya tidak muncul di layar komputer, sehingga penebusan tidak bisa dilakukan.

Baca juga: Mengenal Tubidy: Sebuah Situs Unduh Lagu Afrika yang Mudah Digunakan dan Gratis

Petani di wilayah tengah sangat berharap pupuk subsidi yang disediakan pemerintah itu, bisa mereka tebus, untuk memupuk tanaman padi, sayur dan kopinya, karena harga pupuk subsidi Urea dan NPK, masih relatif murah berkisar Rp 2. 250 – Rp 2.300/Kg, atau Rp 112.500 – Rp 115.000/sak (50 Kg), sementara pupuk Urea non subsidi dan NPK non subsidi, harganya sangat mahal, mencapai Rp 500.000 – Rp 600.000/sak (50 Kg).

Hendra Budian mengatakan, info yang diperoleh dari Distanbun Aceh, kuota pupuk subsidi Urea dan NPK yang diberikan pusat untuk petani di Aceh pada tahun anggaran 2023 ini, cukup besar. Urea mencapai 118.224,13 ton dan NPK 97.476,66 ton. Selain itu, masih ada satu jenis lagi yaitu pupuk subsidi NPK Formula khusus untuk tanaman coklat/kakao, kuotanya sedikit hanya 5.620 ton. Realisasinya hingga bulan Oktober ini menurut penjelasan pihak Distanbun Aceh baru separoh dari yang dialokasikan.

Ini artinya, stok pupuk subsidi masih cukup banyak, oleh karena itu kita minta Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bisa memantu mempermudah akses penebusan pupuk subsidi bagi petani di wilayah tengah, yang hingga kini masih merasa kesulitan untuk bisa menebus kuota pupuk subsidi.

Usai sidang paripurna DPRA, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki kepada Hendra Budian dan wartawan, dirinya juga mendapat laporan dari petani di wilayah tengah, terkait sulitnya mengakses pupuk subsidi. Laporan yang disampaikan anggota DPRA, Hendra Budian tersebut, akan ditindaklanjuti melalui Distanbun Aceh dan Tim Satgas Pupuk Aceh, yang diketuai Sekda Aceh.

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki menyatakan, pemerintah menyediakan kuota pupuk subsidi, tujuannya untuk peningkatan produksi pangan, terutama padi, kacang kedelai, jagung, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan lainnya.

“Pupuk subsidi itu sangat penting untuk ketahanan pangan nasional dan daerah, maka perlu kita tangani secara khusus. Tim Satgas Pengawasan  dan Pendistribusi Pupuk, akan kita maksimalkan untuk memantau dan melancarkan akses penebusannya di Kabupaten/Kota bersama Tim Satgas Pupuk Kabupaten/Kota,” ujar Achmad Marzuki.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP melalui Kabid yang menangani pupuk subsidi, Ibu Betty, yang dimintai tanggapannya mengatakan, realisasi pupuk subsidi sudah mencapai 118.081,50 ton, atau 53,35 persen, dari kuotanya 221.321 ton.

Di antaranya pupuk urea sudah mencapai 61.768,50 ton, dari kuotanya 118.224,13 ton, kemudian NPK sudah mencapai 56.117,80 ton, dari kuotanya 97.476,66 ton dan NPK Formula khusus untuk tanaman kakao 195,20 ton dari kuotanya 5.620,74 ton.

Betty menjelaskan, petani yang bisa mendapat pupuk subsidi, pertama petani harus masuk  ke dalam sistem e-Alokasi. Kedua, komoditi yang dapat subsidi hanya padi, jagung, kedelai, kakao, tebu rakyat, kopi, bawang merah , bawang putih, dan cabai. Luas areal yang mendapat pupuk subsidi maksimal 2 hektare.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved