Berita Lhokseumawe

Siap-siap! Akan Terjadi 2 Gerhana di Bulan Oktober 2023, Bakal Bisa Dilihat di Aceh, Cek Tanggalnya

Lanjut Tgk Ismail, pada bulan Oktober 2023, secara global akan terjadi 2 gerhana, 1 kali Gerhana Matahari dan 1 kali Gerhana Bulan.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Saifullah
IST
Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail, SSy, MA 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain.

Seperti terhalang cahaya Matahari oleh Bulan yang menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari.

Atau terhalang cahaya Matahari oleh Bumi yang menyebabkan terjadinya Gerhana Bulan.

Gerhana Matahari terjadi pada fase Bulan baru (new moon).

Sedangkan Gerhana Bulan terjadi pada fase Bulan purnama (full moon).

Namun tidak setiap Bulan baru akan terjadi Gerhana Matahari dan tidak setiap Bulan purnama terjadi Gerhana Bulan

Hal ini disebabkan bidang orbit Bulan dalam mengitari Bumi tidak sejajar dengan bidang orbit Bumi dalam mengitari Matahari.

Namun bidang orbit Bulan berbentuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat.

"Seandainya bidang orbit Bulan sama dengan bidang orbit Bumi, maka bisa dipastikan di setiap Bulan baru akan terjadi Gerhana Matahari dan setiap Bulan purnama terjadi Gerhana Bulan," kata Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail, SSy, MA, Rabu (4/10/2023).

Lanjut Tgk Ismail, pada bulan Oktober 2023, secara global akan terjadi 2 gerhana, 1 kali Gerhana Matahari dan 1 kali Gerhana Bulan.

Rinciannya:

1. Gerhana Matahari Cincin, 15 Oktober 2023 M, 29 Rabiul Awal 1445 H.

Gerhana Matahari dikenal ada empat jenis, pertama Gerhana Matahari total, di mana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan sehingga Matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah. 

Kedua Gerhana Parsial, di mana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan Matahari ditutupi oleh piringan Bulan

Ketiga Gerhana Cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan Bulan hanya menutupi pertengahan piringan Matahari saja sehingga Matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah Matahari berwarna hitam. 

Keempat Gerhana Hibrida, di mana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat Gerhana Matahari Total dan di daerah lain terlihat berbentuk Gerhana Cincin. Gerhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka. 

Pada bulan Oktober 2023, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2023 yang bertepatan 29 Rabiul Awal 1445 Hijriah, akan terjadi Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana mulai terjadi pada Sabtu (15/10/2023) mulai pukul 16.09.59 sampai 19.48,53 UT, atau pukul 23.09.59 WIB sampai Minggu pukul 02.48.53 WIB.

Gerhana Matahari Cincin ini tidak bisa dilihat di Aceh dan Indonesia.

Hal ini disebabkan karena bayang umbra Bumi tidak mengenak wilayah Indonesia dan gerhana terjadi saat malam hari di Indonesia. 

Gerhana Matahari Cincin ini hanya bisa dilihat di seluruh Amerika Serikat, Meksiko, Kuba, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Suriname, Brasil, Peru, Paraguay, Chili, Uruguay, dan sebagain daratan Argentina.

2. Gerhana Bulan Parsial, 29 Oktober 2023 M, 14 Rabiul Akhir 1445 H.

Gerhana Bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. 

Pertama, Gerhana Bulan Total, di mana saat puncak gerhana seluruh piringan Bulan memasuki bayangan umbra (inti) Bumi, sehingga Bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan. 

Kedua, Gerhana Bulan Parsial, di mana saat puncak gerhana terjadi, permukaan Bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti Bumi (bayang umbra). 

Ketiga, Gerhana Bulan Penumbra, di mana Bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar Bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai ke dalam bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata Bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya. 

Untuk mengetahui proses terjadinya Gerhana Bulan Penumbra harus menggunakan teleskop. 

Pada bulan Oktober 2023, tepatnya Ahad dini hari 29 Oktober 2023, bertepatan malam 14 Rabiul Akhir 1445 H, akan terjadi Gerhana Bulan Parsial.

Secara global gerhana ini terjadi mulai pukul 18.01.47 UT sampai 22.26.20 UT, atau mulai pukul 01.01.47 WIB sampai 05.26.20 WIB. 

Gerhana ini dapat disaksikan seluruh Indonesia dengan durasi yang berbeda-beda karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesempatan untuk melihat gerhana dari awal hingga akhir.

Mengingat sebagian wilayah Indonesia saat akhir gerhana, posisi Bulan sudah terbenam. 

Aceh menjadi salah satu daratan yang istimewa untuk gerhana kali ini, mengingat prosesi gerhana dapat disaksikan dari awal hingga akhir. 

"Secara global Gerhana Bulan Parsial ini dapat dilihat di Amerika Timur, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia dengan waktu dan durasi menurut wilayah masing-masing,” urai dia.

“Kita berharap seluruh masyarakat muslim dapat menyiapkan diri untuk melaksanakan shalat sunat gerhana pada saat Gerhana Bulan Parsial terjadi," pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved