Wali Kota Bima Muhammad Lutfi Ditahan KPK, Jadi Tersangka Kasus Rekayasa Lelang Proyek

Wali Kota Bima Muhammad Lutfi resmi mengenakan rompi oranye khas tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Wali Kota Bima Muhammad Lutfi mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK, Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/10/2023). 

- Komisaris PT. Rahma Timador (2002- 2008)

- Komisaris PT. Wisata Hiburia (2007-2008)

Karier politik

Muhammad Lutfi mulai terjun ke dunia politik praktis saat menjadi kader Partai Golkar.

Dirinya lalu berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014.

Dalam Pileg selanjutnya, Muhammad Lutfi kembali duduk sebagai wakil rakyat di Senayan, Jakarta.

Selesai dari jabatan DPR, dirinya selanjutnya maju di Pilkada 2018.

Ia menggandeng Feri Sofiyan untuk mencalonkan diri sebagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima.

Dikutip dari Kompas.com, Lutfi-Feri unggul dengan memperoleh suara sebanyak 39.006.

Pasangan ini mengalahkan nomor urut 1 H Arahman-Hj Fera Amelia (35.059 suara) dan paslon nomor urut 3 Subahan-Wahyudin mendapat (14.235 suara).

Lutfi-Feri dilantik oleh Gubernur NTB pada tanggal 26 September 2018 di Mataram.

Harta Kekayaan

Berikut harta kekayaan Wali Kota Bima Muhammad Lutfi dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) per 31 Desember 2022:

TANAH DAN BANGUNAN Rp. 4.010.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 1264 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA BIMA , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved