Breaking News

Mantan Suami Tak Menyangka Nurhani Bunuh Putranya Secara Sadis, Paman dan Kakek Korban Terlibat

Dirno (52) mantan suami Nurhani tak menyangka sang ibu tega membunuh putranya Muhammad Rauf (13) secara sadis.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram
TAMPANG Nurhani, Ibu yang Tega Siksa Anaknya Sampai Tewas, Masih Hidup Sebelum Dibuang ke Sungai 

"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," Dirno.

Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya

"Saya ikhlas. Namun minta polisi usut tuntas serta tangkap pelakunya," ujarnya.

Baca juga: Sosok Nurhani, Ibu Bunuh Anak di Subang, Jasad Korban Penuh Luka dan Terikat, Ponsel Jadi Penyebab

Seperti diberitakan sebelumnya, Nurhani tega membunuh anak kandungnya, Muhammad Rauf di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Jasad Muhammad Rauf ditemukan di Kali Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10) dini hari.

Saat ditemukan, jasad Muhammad Rauf dipenuhi luka dan tangannya masih terikat ke belakang.

Tim Inafis Polda Jabar yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman kakek Rauf menemukan sejumlah bercak darah.

Bercak darah terlihat di ruang tamu, di pipa paralon, tongkat kayu, kusen, besi rel kereta berukuran panjang 20 sentimeter, dan gergaji kayu.

Darah juga terlihat pada sebilah kayu yang patah menjadi dua, pecahan genting,  batu bata, dan dinding rumah, serta di halaman belakang rumah menuju kebun dan sejumlah titik lainnya yang total semuanya ada 37 titik bercak darah di TKP.

Akhirnya terungkap bahwa Muhammad Rauf dihabisi ibu kandungnya, Nurhani di rumah tersebut.

Nurhani pun ditetapkan sebagai tersangka.

Kepada polisi Nurhani mengaku tega menghabisi darah dagingnya hanya karena masalah sepele. 

Nurhani mengaku tak kuasa menahan emosi lantaran Rauf meminta ponsel kepadanya.

Tanpa berpikir, ia pun langsung memukuli Rauf hingga tak berdaya.

"Rauf saya sumpal mulutnya  dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, lalu dipukul kepalanya menggunakan tongkat kayu, pipa paralon, dan bambu pagar," kata Nuhani dingin.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved