Berita Aceh Utara

Banjir, Warga Matangkuli Masih Mengungsi, Tiap Tahun Belasan Kali Terjadi, Umumnya Ada Kamar Darurat

Umumnya warga Desa Tanjong Tengku Ali, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sudah memiliki kamar darurat dan rak bongkar pasang dari kayu. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Kiriman Warga   
Puluhan desa dalam Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara hingga Sabtu (7/10/2023) masih direndam banjir akibat meluap air dari Krueng Keureuto 

Umumnya warga Desa Tanjong Tengku Ali, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sudah memiliki kamar darurat dan rak bongkar pasang dari kayu. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS,COM, LHOKSUKON – Sebagian warga Desa Tanjong Teungku Ali, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara sampai Sabtu (7/10/2023) malam masih mengungsi di meunasah, karena ketinggian air masih mencapai 1 meter dalam rumah. 

Sedangkan sebagian lagi mengungsi di kamar darurat yang dibangun warga untuk mengantisipasi banjir.

Umumnya warga Desa Tanjong Tengku Ali, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, sudah memiliki kamar darurat dan rak bongkar pasang dari kayu. 

Kamar darurat itu direhab dari kamar lain, dengan ketinggian mencapai 1.5 meter lebih sebagai tempat untuk menyelamatkan diri, jika warga enggan mengungsi ke meunasah.

Pasalnya, daya tampung meunasah hanya sekitar 40 kepala keluarga. 

Sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) di desa itu mencapai 72 atau sekitar 300 jiwa lebih, sehingga warga harus berdesak-desakan jika yang mengungsi 40 KK. 

Baca juga: Sebut Negeri Jiran Lebih Baik, Media Malaysia Komentari Hasil Bulu Tangkis Indonesia di Asian Games

Apalagi kondisi banjir di Matangkuli sudah berlangsung puluhan tahun sampai sekarang. 

Menurut catatan Serambinews.com, per tahun banjir di kecamatan itu mencapai 10 sampai 19 kali. 

“Karena kondisi demikian rata-rata rumah sekarang sudah ada kamar khusus yang lebih tinggi dengan ukuran 2x3 meter. 

Kamar itu dijadikan untuk menyimpan barang dan sebagai tempat menyelamatkan diri, sama seperti mengungsi juga, karena juga tidak bisa tidur secara leluasa,” ujar Keuchik Tanjong Teungku Kari, Adnan kepada Serambinews.com, Sabtu (7/10/2023). 

Selain itu sebagian warga juga sudah memiliki rak bongkar pasang yang dibuat khusus untuk menampung barang-barang elektronik. 

Rak bongkar pasang itu juga dibangun dengan kualitas kayu alakadar, sehingga sekarang sebagian sudah lapuk. Karena sering terendam banjir dan sering bongkar pasang. 

Baca juga: Buruan, Pemkab Nagan Raya Buka Pendaftaran Beasiswa Prestasi Kuliah di Timur Tengah Hingga Batas Ini

“Warga kami sebenarnya sangat mengeluh dengan kondisi demikian, tapi kemana warga harus menyampaikan, karena persoalan banjir di kawasan kami bukan baru, tapi sudah puluhan tahun,” katanya. 

Seperti diketahui, banjir mulai merendam Matangkuli, Pirak Timu dan Tanah Luas mulai 4 Oktober 2023 akibat meluapnya air dari Krueng Keureuto dan Krueng Pirak. (*) 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved