Berita Pidie

Sembilan Warga Pidie Meninggal Akibat TBC, Begini Penjelasan Dinkes

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie mencatat sembilan warga meninggal akibat terjangkit penyakit Tuberculosis atau TBC

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR
Ruangan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Pidie. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Pidie mencatat sembilan warga meninggal akibat terjangkit penyakit Tuberculosis atau TBC.

Data sembilan warga yang meninggal itu dicatat Dinkes Pidie, sejak Januari hingga Desember 2023. 

"Saat ini, databDinkes Pidie menemukan 630 kasus warga Pidie yang positif TBC," kata Kepala Dinkes Pidie, dr Arika Husnayanti SpOG (K), didampingi Sekretaris Dinkes Pidie; dr Dwi Wijaya dan Subkoor  Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Pidie, Irma SKM,  kepada Serambinews.com, Jumat (6/10/2023).

Ia menyebutkan, data 630 kasus warga yang terjangkit TBC merupakan kasus yang terjadi pada Januari hingga September tahun 2023.

Kata Irma, Dinkes Pidie mengetahui 630 kasus TBC terhadap warga setelah pasien ditemukan berobat di rumah sakit maupun puskesmas di Kabupaten Pidie

Dikatakan, nama warga yang terjangkit penyakit TBC akan dicatat dalam aplikasi SITB. Sehingga di mana pun pasien berobat akan teridentifikasi oleh petugas Dinkes Pidie. 

Baca juga: Abu Laot Ditangkap Kasus Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Bang Sayed Apresiasi Tim Siber Polda Aceh

Dominan warga yang terjangkit TBC berumur 65 tahun. Selain itu, adanya anak-anak berumur 0 hingga 14 tahun berjumlah 16 orang terkena TBC

Menurutnya, anak-anak rentan terserang penyakit TBC, lantaran menular dari droplet dari orang tua yang terkena TBC. Ada pun orang tua tidak mengetahui jika dia telah terserang TBC

"Orang tuanya tidak menyadari jika telah menularkan penyakit TBC kepada anaknya," jelas Irma. 

Ia menambahkan, warga yang terjangkit TBC akan sembuh selama berobat enam bulan. Selama berobat pasien harus didukung dengan asupan gizi yang cukup.

Sebab, dengan gizi yang cukup akan membentuk ketahanan tubuh dan berat badan akan naik. 

Baca juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Alasan kenapa Dilarang Menelepon saat HP Low Battery hingga sedang Dicas

Untuk mendukung asupan gizi yang sempurna bagi penderita penyakit TBC, tentunya butuh  dana dari bantuan APBG.

Sebab, warga yang terjangkit tidak mampu menyediakan makanan atau minuman untuk kebutuhan gizi selama berobat di rumah sakit. Sementara untuk kebutuhan obat telah ditanggung pemerintah. 

"Akhir pengobatan kita akan periksa dahak, guna memastikan pasien telah sembuh dari penyakit. Jadi pasien TBC tetap sembuh  selama berobat enam bulan," jelasnya. 

Kata Irma, sopir mobil penumpang rawan terkena TBC, lantaran perokok berat dan sedikit istirahat. Penderita TBC, yang susah sembuh jika adanya penyakit penyertaan seperti darah manis atau DM.

Apalagi jika luka terjadi pada kerongkongan. (*)

Baca juga: Indonesia Gagal Masuk 10 Besar, Ini Update Klasemen Medali Asian Games 2022 dan Peraih Medali

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved