Berita Banda Aceh

Pj Wali Kota Perintah Evaluasi Karyawan Kontrak RSUD Meuraxa, Keramahan dan Cara Komunikasi Disorot

Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, menilai selama ini RSUD Meuraxa memiliki banyak karyawan kontrak, tapi ada yang tidak bekerja maksimal.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Tangkap Layar YouTube Serambinews
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin SE MSi, memerintahkan pihak Direksi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Meuraxa supaya mengevaluasi karyawan kontraknya. 

Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, menilai selama ini RSUD Meuraxa memiliki banyak karyawan kontrak, tapi ada yang tidak bekerja maksimal.

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Penjabat atau Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, memerintahkan pihak Direksi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Meuraxa supaya mengevaluasi karyawan kontraknya.

Langkah itu untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit milik Pemko Banda Aceh tersebut.

Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, menegaskan hal ini saat meresmikan Pusat Layanan Informasi RSUD Meuraxa pekan lalu.

Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, menilai selama ini RSUD Meuraxa memiliki banyak karyawan kontrak, tapi ada yang tidak bekerja maksimal.

“Kalau memang (karyawan kontrak) tidak bermanfaat minggir dulu, kita perlu menempatkan orang-orang punya komitmen yang jelas terhadap layanan kesehatan kepada warga Kota Banda Aceh,” ujarnya.

Menurutnya, karyawan rumah sakit hanya banyak jumlahnya saja, tapi tidak memberikan pelayanan yang maksimal.

Baca juga: VIDEO Israel Siaga Perang, Hamas Gunakan Kapal Hingga Paralayang Masuki Wilayah Musuh

Oleh karena itu perlu dievaluasi dalam waktu dekat. Agar ke depan pihak manajemen bisa menggunakan jasa karyawan yang memenuhi spesifikasi pelayanan yang baik.

“Mohon maaf ini harus kami lakukan (evaluasi), tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit,” ujarnya.

Amiruddin mengatakan, saat ini Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Meuraxa sudah 91,6 persen.

Ia harap pada 2023, standar pelayanan bisa meningkat kembali. Ia mendukung penuh peningkatan pelayanan di rumah sakit tersebut.

Katanya, selaku Pj Wali Kota, dukungan yang ia berikan bukan hanya komitmen, tapi juga penganggaran dana. 

“Jaga kekompakan dan kebersamaan, jangan ada karyawan rumah sakit melakukan tindakan yang diluar dari kebijakan manajemen rumah sakit,” tambahnya.

Baca juga: VIDEO Momen Anak DSA Tertunduk Menatap Nisan Ibunda yang Meninggal Dianiaya kekasih

Katanya, kesehatan tetap prioritas utama Pemko Banda Aceh, sehingga pemerintah tidak hanya mengupayakan anggaran, tapi juga perhatian pemerintah dalam pengembangan akses rumah sakit.

Sementara dr Riza Mulyadi mengakui pelayanan yang diberikan oleh karyawan rumah sakit tersebut masih ada yang belum maksimal.

Hal ini tidak sejalan dengan rencana manajemen yang ingin terus mengembangkan rumah sakit, dengan peningkatan layanan.

Ia menyampaikan, sejak awal pihak manajemen rumah sakit sudah menekankan kepada semua karyawan dan staf untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.

Bahkan, katanya, di pintu masuk rumah sakit, sudah ditempelkan dua penegasan terhadap pelayanan, yaitu menjaga lingkungan dan memberikan layanan sopan, senyum, sapa, dan santun.

Tapi tetap saja ada karyawan yang tidak menjalankannya.

Baca juga: VIDEO Jokowi Masih Enggan Komentari Kasus SYL dan Pimpinan KPK Lebih Awal

“Kalau kita bekerja ikhlas dan membantu pasien, seharusnya melepas embel-embel siapa di belakang kita. Kalau mereka melayani dengan baik, seharusnya instruksi Pak Pj Wali Kota itu tadi tidak perlu dikeluarkan,” ujar dr Riza.

Katanya, semua staf rumah sakit harus menjaga nama baik rumah sakit.

Selain itu, bekerja maksimal sesuai tupoksi masing-masing.

“Jika itu tidak diindahkan, kita membuat kejelasan ya, yang tidak jelas kita perlu perjelas. Jadi harus dilakukan evaluasi,” ujarnya.

Dalam satu bulan ini pihaknya sedang melakukan evaluasi, untuk mengetahui karyawan yang mampu dan tidak mampu bekerja dengan baik.

Menurutnya, selama ini kekurangan pada karyawan banyak terdapat pada cara komunikasi dan bahasa tubuh dengan pasien, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dalam pelayanan. (*)

Baca juga: Sosok Komjen Pol Purn Oegroseno, Eks Wakapolri yang Dukung Anies Baswedan jadi Capres 2024


 
 
 
 

 
 
 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved