Berita Banda Aceh

KPI Aceh Usulkan Mata Pelajaran Etika Islam dalam Bermedia Sosial Diajarkan ke Peserta Didik

lembaga pendidikan agar mendidik para siswa, santri dan juga mahasiswa agar menjadi pelopor penggunaan media sosial yang positif dan produktif.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Dok Humas
Ilustrasi --- Siswa MAN 3 Aceh Timur mengikuti pembelajaran secara digital. 

KPI Aceh Usulkan Mata Pelajaran Etika Islam dalam Bermedia Sosial Diajarkan ke Peserta Didik

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Dr Teuku Zulkhairi mengharapkan lembaga pendidikan dapat mengajarkan mata pelajaran etika Islam dalam bermedia sosial.

Masukan ini disampaikan karena mengingat generasi muda Aceh dewasa ini kian ‘bablas’ dalam menggunakan media sosial.

Hal ini disampaikannya saat memberi materi pada acara Lokakarya di Aula Kantor Gubernur Aceh, Selasa (10/10/2023).

Acara ini diselenggarakan oleh Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kantor Gubernur Aceh, dan dihadiri puluhan perwakilan Satuan Kerja Pemerntah Aceh (SKPA), Perguruan Tinggi dan Organisasi Masyarakat.

Lokakarya ini mengangkat tema “Optimalisasi Peran Pemerintah Aceh, Perguruan Tinggi serta Organisasi Masyarakat dalam Bermedia Sosial Guna Mewujudkan Masyarakat yang Madani“,

Dr Teuku Zulkhairi yang menjadi salah satu dari empat narasumber dalam Lokakarya ini menyampaikan materi sesuai permintaan panitia lokarya dengan judul “Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi Dan Ormas di Aceh dalam Mewujudkan Konten Media Sosial Yang Positif dan Produktif”.  

Komisoner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Teuku Zulkhairi
Komisoner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Teuku Zulkhairi (For Serambinews.com)

Baca juga: Ajak Mahasiswa Awasi Siaran Kepemiluan, KPI Aceh Laksanakan Literasi Media di STIS NU Aceh Besar

Selain Zulkhairi, narasumber lainnya pada acara lokakarya ini yaitu Bukhari M Ali, selaku News Manajer Serambi Indonesia yang menyampaikan materi tentang “Kecerdasan Bermedia Sosial dalam Upaya Mendukung Kebijakan Pemerintah Aceh“.

Dua pemateri lainnya yaitu Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian (Kominsa) Marwan Nusuf, BHSc MA  yang menyampaikan materi terkait “Sinergisitas Arah dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Komunikasi dan Informasi dalam Pembangunan Aceh”

Serta Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Aceh Azwardi Abdullah AP, MSi  yang menyampaikan materi “Strategi Penguatan Koordinasi antara Pemerintah Aceh, Perguruan Tinggi serta Ormas di Bidang Komunikasi dan Informasi”.

Dalam paparannya, Zulkhairi menyarankan kepada lembaga pendidikan agar mendidik para siswa, santri dan juga mahasiswa agar menjadi pelopor penggunaan media sosial yang positif dan produktif.

“Melihat tantangan aktual yang kita hadapi di lapangan, dimana penggunaan media sosial tanpa kontrol justru menyebabkan kemerosotan etika dan mengancam nilai-nilai sosial serta norma-norma agama di masyarakat Aceh,

maka lembaga pendidikan di Aceh sangat penting mengajarkan “Etika Islam dalam Bermedia Sosial bagi peserta didik, “ kata Zulkhairi menyarankan.

Dia menyebut bahwa konten-konten sejumlah orang Aceh di media sosial seperti Tik Tok saat ini semakin aneh dan bablas.

Baca juga: KPI Panggil Stasiun TV Swasta yang Tayangkan Capres Ganjar Pranowo di Video Azan

Bahasa teumeunak digunakan untuk mencari follower. Bahasa-bahasa vulgar dan banyak hal-hal aneh lainnya yang sebelumnya belum pernah kita saksikan di media sosial.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved