Sosok Mohammed Deif Pemimpin Sayap Militer Hamas Yang Paling Dicari Israel, Dijuluki Kucing 9 Nyawa

Salah satu sosok yang disebut paling bertanggung jawab atas operasi tersebut adalah Mohammed Deif.

Editor: Amirullah
Tangkap layar YouTube India Today
Menurut Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas, serangan terhadap Israel adalah respon atas 16 blokade Israel terhadap Gaza. 

Tak tanggung-tanggung, Departemen Luar Negeri AS bahkan telah melabelinya sebagai teroris.

“Selama konflik tahun 2014 antara Israel dan Hamas, Deif adalah dalang strategi ofensif Hamas,” menurut keterangan Deplu AS.

Pada 2014, Israel mengonfirmasi bahwa mereka mencoba membunuh Deif dengan menyerang sebuah rumah yang diyakini telah menewaskan istri dan putra Deif yang berusia 7 tahun.

Ketika itu, The New York Times mengutip Ronen Bergman, jurnalis Israel spesialis urusan keamanan.

Dia bilang, "Deif adalah satu-satunya tokoh militer utama di Hamas yang bertahan begitu lama."

Bergman menambahkan: "Fakta bahwa dia mampu lolos dari berbagai upaya pembunuhan dan pulih dari cedera parah telah membangun citra dan prestisenya sebagai legenda antipeluru."

Selama tahun 2000-an, Deif selamat dari empat upaya pembunuhan oleh Israel walau harus menderita luka-luka parah.

Termasuk kehilangan salah satu mata dan beberapa bagian tubuhnya, menurut laporan dari Israel.

Mantan kepala dinas intelijen IDF mengungkapkan parahnya luka-luka yang dialami Deif setelah serangan udara Israel atas rumah seorang anggota Hamas pada 2006.

"Banyak yang mengira dia tidak akan bisa lagi berfungsi sebagai pemimpin dan perencana militer," kata pensiunan jenderal Israel itu kepada BBC.

"Tapi dia bisa pulih semampunya. Walau hilang satu mata, ya sudah hilang saja."

Selamatnya Deif dari beberapa kali upaya pembunuhan Israel itulah yang membuat dia berjuluk "kucing dengan sembilan nyawa" di kalangan musuh-musuhnya.

Upaya pembunuhan kelima atas Deif terjadi saat operasi militer Israel di Gaza pada 2014.

Seperti disebut di atas, meski berhasil lolos dari maut, serangkaian serangan itu disebut telah membuat Deif harus menghabiskan hari-harinya di atas kursi roda.

Dia kehilangan satu kakinya, sementara sumber lain menyebut dia juga telah kehilangan satu matanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved