Gaza 24 Jam

Terungkap Dalang di Balik Klaim Palsu AS Menuduh Pejuang Hamas 'Memenggal' Kepala Anak-anak

Biden berkata: "Saya tidak pernah benar-benar berpikir bahwa saya akan melihat... gambar-gambar yang sudah dikonfirmasi mengenai teroris yang memengga

Editor: Ansari Hasyim
KATA KHATIB/AFP
Asap mengepul dari perbatasan Rafah Gaza dengan Mesir saat serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023. Perbatasan Gaza dengan Mesir, satu-satunya yang melewati Israel, terkena serangan udara Israel pada 10 Oktober 2023 untuk kedua kalinya di 24 jam, kata para saksi dan kelompok hak asasi manusia. Para saksi mata mengatakan serangan itu menghantam tanah tak bertuan antara gerbang Mesir dan Palestina, sehingga merusak aula di sisi Palestina. 

SERAMBINEWS.COM - Beberapa klaim palsu telah menyebar secara online sejak dimulainya operasi Banjir Al-Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober.

Namun, ada satu tuduhan yang menimbulkan kontroversi yang menyatakan bahwa Hamas "memenggal kepala anak-anak."

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengklaim dalam pidato sebelumnya bahwa ia telah melihat "gambar yang dikonfirmasi mengenai teroris yang memenggal kepala anak-anak." Namun, Gedung Putih kemudian merilis klarifikasi terkait ucapan Biden tersebut.

Biden berkata: "Saya tidak pernah benar-benar berpikir bahwa saya akan melihat... gambar-gambar yang sudah dikonfirmasi mengenai teroris yang memenggal kepala anak-anak."

Baca juga: Warga Palestina di Gaza Tegaskan Tidak Akan Meninggalkan Tanah Air: Mengalah atau Mati di Rumah Kami

Sementara itu, setelah klaim bahwa "Hamas memukuli anak-anak" ternyata hanya berita yang tidak berdasar, juru bicara Gedung Putih mengungkapkan bahwa pernyataan presiden AS tersebut hanya didasarkan pada laporan media dan tuduhan dari juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Anadolu Agency melaporkan.

The Washington Post mengatakan pada hari Rabu mengutip juru bicara yang mengklarifikasi bahwa Biden dan pejabat AS lainnya “belum melihat atau secara independen mengkonfirmasi bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel.”

Lebih jauh lagi, tentara Israel berbicara kepada Anadolu Agency dan mengatakan tidak ada informasi yang mengkonfirmasi tuduhan bahwa "Hamas memenggal kepala bayi."

Tidak jelas siapa yang pertama kali menyebarkan klaim palsu bahwa "Hamas telah memenggal kepala anak-anak Israel", namun, sebuah video yang dibagikan secara luas di internet menunjukkan seorang jurnalis perempuan yang melaporkan tentang "bayi Israel yang mati".

Koresponden i24NEWS Bahasa Inggris di Israel, Nicole Zedeck, adalah salah satu orang pertama yang menuduh bahwa sekitar "40 anak dipenggal" di Kibbutz Kfar Aza, Israel selatan dalam laporannya di mana dia juga mengklaim pasukan tentara Israel masih menarik mayat dari rumah.

Zedeck berada di dekat perbatasan Israel dengan Gaza ketika dia mengatakan: "Sekitar 40 bayi dibawa keluar dengan brankar." Reporter tersebut kemudian mengatakan bahwa laporannya didasarkan pada pernyataan yang diberikan oleh salah satu komandan Israel.(*)

Baca juga: Jet Tempur Israel Lakukan 750 Serangan di Gaza dalam Semalam, 12 Bangunan Dibombardir dalam Semenit

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved