Bentrok Massa Laskar PDIP dan GPK Militan, 11 Motor Dibakar, 2 Rumah dan 1 Panti Asuhan Rusak

Beruntung, bentrokan tersebut tidak memakan korban jiwa ataupun warga yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN
Sepeda motor dibakar saat tawuran di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi pada Minggu (15/10/2023). 

Selain motor, sejumlah bangunan dan fasilitas di kawasan Muntilan yang diamuk massa mengalami kerusakan. Setidaknya ada dua rumah dan satu panti asuhan yang kacanya pecah sebab bentrokan tersebut.

"Yang paling penting dari kami saat ini dan pemerintah daerah harus menjamin keselamatan semuanya dan harus melindungi semuanya sehingga nanti kami pemerintah daerah akan memfasilitasi untuk proses-proses penyelesaiannya.

"Apapun itu bentuknya sehingga clear, nanti tidak ada masalah dan persoalan lagi yang ada di lingkungan kita," bebernya.

Selain itu, Ruruh memastikan tidak ada kelompok atau orang yang ditahan atas kejadian tersebut.

"Tidak ada yang kami tahan," tandas Ruruh.

Baca juga: Bentrok Antarwarga di Manokwari Papua Barat, 2 Polisi Terkena Anak Panah dan Sabetan Senjata Tajam

Mediasi

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan bakal melakukan mediasi pada Senin (16/10/2023) dengan dua kelompok yang bentrok di Muntilan, Minggu (15/10/2023).

"Intinya situasi dan kondusifitas yang kami kedepankan dulu, titik awal ini, sehingga sudah jalan, harapannya tidak terjadi lagi, dan besok kami mediasi untuk menyelesaikan," kata Zaenal Arifin saat ditemui.

Akibat bentrokan tersebut, sepanjang dari arah Yogyakarta-Magelang maupun sebaliknya lumpuh alias tidak ada yang bisa melintas.

Terkait itu Zaenal Arifin mengungkapkan sangat prihatin atas kejadian itu.

Pihaknya telah mencoba duduk bersama dengan kedua kelompok massa yang berseteru.

"Kami sudah bersepakat, maka langkah utama yang harus kita lakukan saat ini adalah mengurai kemacetan lalu lintas akibat bentrokan tersebut.

"Kemudian akan dilakukan mediasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Magelang, karena pada intinya kita semua ini bersaudara," ungkap Zaenal.

Menurut Zaenal, wilayah Kabupaten Magelang yang dikenal sejuk dan damai, menjadi tidak elok karena kejadian tersebut (bentrokan massa).

Bahkan berita negatif ini sudah sampai kemana-mana.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved