Pilu! Mahasiswi Akhiri Hidup di Hari Wisuda, Sempat Undang Teman Melayat Tapi Ditertawakan

AG ditemukan tewas di bawah Jembatan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (10/10/2023).

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Foto Tribun Jakarta/ Pos Kupang
Kolase Foto Mahasiswi Anggraeni Kudu Lobo (22) mengakhiri hidup saat hari wisuda Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kupang. Mahasiswi Anggraeni Kudu Lobo (22) mengakhiri hidup saat hari wisuda kampusnya di Kupang. Korban sempat berikan pesan janggal saat teman bercanda. 

Hal ini diungkap salah satu teman kampus korban yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, korban sempat meminta kepada rekan-rekannya untuk hadir di acara wisudanya mengenakan pakaian hitam-hitam.

"Korban juga memberitahukan kepada anak-anak yang saat itu sedang bercanda dengannya mengenai acara wisudanya. Tapi korban ini bilang kalau kalian akan pergi melayat. Saat itu tidak ada tanggapan dari teman-teman lainnya," jelas teman kampus korban ketika ditemui POS-KUPANG.COM.

Sementara, keterangan dari tetangga kos menyebutkan sejak tanggal 9 Oktober 2023, korban terlihat pergi ke kampus untuk mengikuti gladi persiapan pemantapan wisuda.

Korban juga meminta izin kepada ibunya jika dia mendampingi temannya juga.

Setelah pulang dari kampus, korban memberitahukan kepada ibunya jika dirinya tidak terdaftar dalam daftar wisuda.

Ibu korban sempat bertanya kepada korban apakah masih bisa ikut wisuda dan korban meyakinkan ibunya jika ia akan mengikuti wisuda pada 10 Oktober 2023.


Sejak tiba di Kota Kupang, MLN sang ibu mengaku tidak melihat adanya perubahan sikap anaknya.

Mersiana mengaku tidak melihat undangan wisuda yang dikeluarkan pihak kampus.

"Undangan tidak kasih tunjuk, dia bilang ada di dia punya teman Rinda," ujar MLN saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Drs Titus Uly Kupang.

AG juga mengatakan juba dan toga ada di temannya.

"Dia bilang jubah dan toga wisuda juga ada di dia punya teman," tambah MLN.

Mersiana dirundung kesedihan mendalam karena putrinya pergi untuk selama-lamanya.

Bibi korban, DMN mengaku mengetahui permasalahan awal seperti apa.

"Kami juga tidak tahu permasalahannya kermana-kermana. Hanya dia tidak menceritakan sejujur-jujurnya ke dia punya orang tua." tutupnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved