Berita Banda Aceh
Analis Nilai Perlu Ada Kebijakan Pembatasan Gerai Indomaret dan Alfamart di Aceh
Apabila jumlahnya tidak dibatasi, ditakutkan sektor usaha perdagangan ritel masyarakat akan terancam keberadaannya," ujar Jabal.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Faisal Zamzami
Laporan dari Banda Aceh| Masrizal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lembaga Analisis Politik dan Kebijakan Publik Saman Strategic Indonesia (SSI) menilai penghentian penerbitan izin baru bagi Indomaret dan Alfamart perlu dilakukan guna menyelamatkan sektor usaha perdagangan ritel di Aceh.
Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Publik SSI Jabal Ali Husin Sab di Banda Aceh Selasa, (17/10/2023).
"Jumlah Indomaret dan Alfamart di Aceh sudah cukup banyak. Apabila jumlahnya tidak dibatasi, ditakutkan sektor usaha perdagangan ritel masyarakat akan terancam keberadaannya," ujar Jabal.
Jabal mengaku sepakat dengan pernyataan Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali atau yang akrab disapa Abu Sibreh yang meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota menyetop pemberian izin operasional Indomaret dan Alfamart di seluruh Aceh.
"Satu kios ritel di Aceh mampu menghidupi 5-7 jiwa, sementara keberadaan Indomaret dan Alfamart di suatu kawasan, dapat menghambat usaha sekitar belasan kios yang ada," tambah Jabal.
Dengan keberadaan satu kios Indomaret dan Alfamart di satu kawasan, itu mengancam pendapatan bagi puluhan orang yang hidupnya bergantung pada satu gerai ritel atau kios.
Baca juga: MPU Aceh: Setop Izin Indomaret dan Alfamart, Bisa Matikan Usaha Pedagang Kecil
Berdasarkan data BPS yang dianalisis oleh SSI, pekerjaan disektor perdagangan besar maupun eceran, termasuk perdagangan ritel didalamnya, menjadi sumber penghasilan bagi sekitar 320 ribu masyarakat Aceh.
“Artinya sekitar 13 persen angkatan kerja Aceh bergantung kehidupannya dari sektor perdagangan,” ungkap dia.
Jabal menyebutkan, sektor perdagangan merupakan sektor usaha kedua terbesar kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh setelah pertanian dengan menyumbang 29,3 triliun bagi PDRB per tahun.
Untuk itu pembatasan jumlah Indomaret dan Alfamart ini akan berdampak bagi kelangsungan usaha 300 ribu lebih penduduk Aceh.
"Sektor perdagangan ini harus dilindungi, sebab ekonomi kita tidak memiliki basis produksi, adanya konsumsi. Itupun sebagian laba sudah diambil oleh distributor ritel di Medan. Masuknya Indomaret dan Alfamart membuat pedagang-pedagang kecil mendapat tipis sekali dalam rentangan rente laba dari produk yang dijual," terang Jabal.
Di Malaysia dan Jawa, sektor bisnis gerai ritel menjadi tumpuan usaha orang Aceh. Kedai runcit di Malaysia dan toko kelontong yang dikembangkan orang Aceh ini cukup berkembang.
“Jangan sampai di daerah sendiri, sektor perdagangan ritel masyarakat Aceh malah kalah dengan gerai ritel modern,” demikian Jabal.(*)
Baca juga: VIDEO Detik-detik Warga Panik Lari Berhamburan Saat Pasukan Al Qassam Bombardir Kota Haifa
Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Berikan Penghargaan Adiwiyata Nasional kepada Tiga Kepala SMA Aceh Utara
Baca juga: 70 Tim Sepak Bola Ikuti Turnamen Piala Persiba Cup I 2023, Berhadiah Puluhan Juta Rupiah
Jaga Kondusifitas, MPU Minta Pejabat di Aceh Tidak Pertontonkan Kesombongan |
![]() |
---|
Sambut Maulid Nabi, MPU Aceh Serukan Kumandang Shalawat di Masjid hingga Sekolah |
![]() |
---|
Gerhana Bulan Total Bakal Terjadi 7-8 September, Masyarakat Diimbau Laksanakan Sholat Sunah Khusuf |
![]() |
---|
Catat! Ada Gerhana Bulan Total Bakal Hiasi Langit Aceh pada 7-8 September Mendatang |
![]() |
---|
Demo Meluas, Aceh Kondusif Bukan Berarti Masyarakat tidak Peduli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.