Berita Aceh Timur

Bulog Langsa Pastikan Hoaks Soal Isu Beras Plastik yang Videonya Viral Itu, Begini Penjelasannya

Perum Bulog menyampaikan tanggapan terkait isu beras plastik yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Persedian Beras Bulog Aceh 

Perum Bulog menyampaikan tanggapan terkait isu beras plastik yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Pimpinan Cabang Bulog Langsa, Muhammad Iqbal STP, memberikan tanggapan terkait viralnya video dugaan beras plastik yang beredar di tengah masyarakat.

Muhammad Iqbal menyampaikan tanggapannya itu melalui Serambinews.com, Senin (23/10/2023).

“Perum Bulog menyampaikan tanggapan terkait isu beras plastik yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Beras yang disalurkan oleh Perum Bulog untuk program Bantuan Pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merupakan beras hasil impor dari negara, seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar,” kata Muhammad Iqbal.  

Iqbal mengatakan, beras impor dari negara asal yang masuk ke Gudang Bulog itu sudah beberapa kali melalui proses pemeriksaan.

Sebelum dimuat ke kapal di negara asal, jelas Iqbal, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. 

Baca juga: Satgas Kawasan Tanpa Rokok akan Dibentuk, Siap Menindak Perokok Sembarangan

"Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah bisa dipastikan aman semuanya," ungkap Muhammad Iqbal STP.

Berdasarkan keterangan, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia M Adnan, jelas Iqbal, menegaskan bahwa semua barang yang masuk ke Indonesia diperlakukan sesuai prosedur. 

Tepatnya melalui pemeriksaan administrasi, kesehatan dan keamanan pangan, termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog

Mengenai adanya beras yang lengket dan ada yang memantul saat dilemparkan menunjukkan adanya perbedaan sifat dari beras yaitu beras pulen dan beras pera. 

"Beras pulen sifatnya lengket disebabkan tingginya kandungan amilopektin yang menyebabkan sifat beras lebih melekat/menyatu.

Sedangkan beras pera sifatnya setelah dimasak akan menyebar tidak saling menyatu dan saat digumpalkan lebih padat disebabkan kandungan amilopektinnya yang lebih rendah serta kadar amilosanya yang cenderung lebih tinggi dibanding beras pulen," jelas Iqbal.

Baca juga: VIDEO IDF Sebut Tak Sengaja Tembak Peluru Tank ke Pos Militer Mesir setelah Bantuan ke Gaza Dikirim

Beras yang diimpor oleh Perum Bulog, besar sifatnya pera, sedangkan di dalam negeri yang menyerupai beras pera, yaitu beras solok dari Sumatera Barat. 

"Dapat kami sampaikan bahwa isu beras plastik tersebut adalah berita yang salah atau hoax. Kami menghimbau agar masyarakat tidak gampang dipengaruhi oleh isu-isu yang menyesatkan," pinta M Iqbal. 

Sampaikan klarifikasi

Sebelumnya diberitakan Ilyas, warga Gampong Buket Pala, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, mengklarifikasi isu beras plastik bantuan dari pihak Bulog yang viral di berbagai media sosial beberapa waktu lalu.

Di mana tayangan video sebelumnya Ilyas mengatakan di Aceh Timur sudah ditemukan beras plastik bantuan Bulog yang diambil dari Kantor Pos.

“Nyo ka meutemeung di Kecamatan Peureulak, Gampong Buket Pala, Kemukiman Blang Simpo, kamoe kamulai meupajoh bereuh plastik. Cie tulong perhatian dari pemerintah, kiban nyo cerita jih,” ungkap Ilyas dalam tayang video sebelumnya.

Baca juga: Warga Aceh Timur Ini Mengaku Video Klarifikasinya Atas Isu Beras Plastik atas Inisiatif Sendiri

Beberapa video yang viral sebelumya juga warga memperlihatkan gumpalan nasi yang diduga beras plastik membal saat dibanting di lantai, sedangkan gumpalan nasi dari hasil panen saat dijatuhkan ke lantai lengket.

Ilyas saat dintanya mengaku ia membuat video dugaan beras plastik sudah beredar di masyarakat agar pihak terkait turun ke lapangan mengecek dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.

“Saya yang terakhir buat video tersebut, karena saya sebelumnya juga mendapat kiriman video soal beras plastik viral.

Tujuan saya agar pihak terkait dapat memberikan penjelasan benar atau bukan terkait isu beras plastik yang sudah beredar di masyarakat,” ungkap Ilyas.

 “Kami orang awam di kampong, karena kami lihat viral isu beras plastik seperti bola pimpong, waktu digoreng berbentuk liat, jadi saya buat video tersebut bukan cari viral.

Tapi agar ditinjau dan berikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Ilyas.

Baca juga: Polres Aceh Utara Bekuk 2 Tersangka Tramadol, Amankan Bahan Baku 1 Kg, Klaim Selamatkan 5.440 Orang

Ilyas mengaku sebelum ia buat video, dugaan beras plastic sudah beredar di masyarakat, ia mengaku sudah melihat tiga video isu beras plastik beredar di medsos.

“Di desa saya Desa Buket, warga ada yang memasak nasi itu memang tampaknya agak berbeda dengan beras hasil panen.

Beras diduga beras plastik saat digumpalkan dan dilempar memang mental, sedangkan beras biasa (hasil panen) lengket. Contoh dari 20 butir yang kita taruk di atas kertas, bentuknya sama semua, jika beras hasil panen seperti ada matanya,” ungkap Ilyas.

“Jadi tujuan kita buat video diduga beras plastik yang sudah beredar di masyarakat agar dinas terkait turun untuk mengecek benar atau tidak.

Jika tidak, maka berikan penjelasan kepada masyarakat, agar masyarakat tenang dan tidak khawatir,” ungkap Ilyas, seraya mengaku membuat video tersebut bukan untuk mencari viral.

Sementara terkait video klarifikasi yang kembali yang ia buat, Ilyas mengaku bukan karena ada tekanan, maupun instruksi dari pihak lain.

“Karena video sebelumnya sudah viral, karena itu saya buat video klarifikasi kembali bahwa tujuan saya buat video tersebut bukan untuk mencari viral, tetapi agar dinas terkait respon cepat terhadap isu kekhawatiran yang beredar di masyarakat,” kata Ilyas. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved