Pilu! Gadis Remaja 5 Hari Dirudapaksa, Subuh Dipaksa Layani Ayah, Siang Kakek, Malam Giliran Paman

Pebuatan bejat itu dilakukan pelaku terhadap korban bernisinial AP, berkali-kali selama lima hari sejak 1 hingga 5 Agustus 2023.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase/Istimewa
Ilustrasi Rudapaksa.Korban gadis remaja berinisial AP (17) asal Kabupaten Madiun dirudapaksa ayah kandung, kakek hingga pamannya. 

SERAMBINEWS.COM - Nasib tragis menimpa seorang gadis remaja di Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang menjadi korban rudapaksa.

Remaja perempuan berinisial AP tersebut dirudapaksa berulang kali oleh orang terdekatnya.

Pebuatan bejat itu dilakukan pelaku terhadap korban bernisinial AP, berkali-kali selama lima hari sejak 1 hingga 5 Agustus 2023.

Beda dari remaja lainnya, hari-hari AP begitu memprihatinkan.

Bukan tanpa sebab, setiap harinya AP harus melayani nafsu keluarganya sendiri.

Rumah yang seharusnya jadi tempat aman justru jadi neraka baginya.

Dia menjadi korban rudapaksa oleh ayah, kakek, dan pamannya sendiri.

Remaja yang menjadi korban itu kemudian melapor ke polisi setelah berhasil melarikan diri. 

AP kemudian mendatangi Polres Madiun, Senin (23/10/2023) malam untuk melaporkan perbuatan keji itu.

Remaja itu melaporkan ulah ayah kandung, kakek dan pamannya yang tega memperkosanya berkali-kali selama lima hari.

Korban melaporkan kejadian itu ke polisi setelah berhasil melarikan diri.

Baca juga: Oknum Polisi Dilaporkan ke Propam, Bripda FA Rudapaksa Mantan Pacar hingga Beri Pil Aborsi

Saat membuat laporan, korban didampingi Kordinator LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR), Budi Santoso.

Budi mendampingi remaja itu setelah korban ditemukan sering tidur dari satu masjid ke masjid lain.

Setelah ditanya warga, korban mengaku terpaksa kabur dari rumah lantaran setiap hari harus melayani nafsu bejat para pelaku.

“Pengakuan korban tanggal 1 Agustus 2023 saat tidur siang AP diperkosa oleh kakeknya."

"Malam harinya ganti pamannya yang memperkosa dan subuh korban disetubuhi bapak kandungnya," ungkap Budi.

Tak hanya sehari, aksi percabulan dilakukan selama lima hari sejak 1 hingga 5 Agustus 2023.

Tidak tahan dengan aksi bejat keluarganya korban akhirnya lari dari rumah.

Budi menyatakan korban pernah melaporkan kejadian ini ke Polres Madiun.

Namun karena tidak ada saksi, laporan itu belum ditindaklanjuti.

Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra, dikonfirmasi terpisah membenarkan laporan tersebut.

Saat ini timnya masih menyelidiki kasus tersebut.

"Kami masih sementara menyelidiki kasus tersebut," ungkap Magribi.

Sementara itu, laporan ini kini telah diterima oleh Unit PPA Satreskrim Polres Madiun Kabupaten, guna dilakukan penyidikan lebih lanjut. 

Selanjutnya korban dibawa petugas ke rumah sakit guna mendapat perawatan kesehatan dan juga memulihkan trauma psikologinya atas apa yang telah ia alami

Baca juga: Terapis Pijat Refleksi Rudapaksa Pasien Wanita di Bandung, Pelaku Minta Korban Buka Baju dan Celana

Dicabuli Lima Hari Berturut-turut

AP mengaku telah dicabuli oleh ayah kandung, kakek dan pamannya sendiri selama lima hari berturut-turut, yakni sejak tanggal 1-5 Agustus 2023 yang lalu.

Budi Santoso, koordinator LSM WKR (Wahana Komunikasi Rakyat) Madiun mengatkan, korban mengaku tidak berani pulang ke rumah karena takut akan dicabuli lagi oleh ayah, kakek dan pamanya.  

“Pada tanggal 1 Agustus 2023 lalu, korban ini pas tidur siang diperkosa oleh kakeknya, kemudian pada malam harinya ganti pamannya, kemudian subuh ganti ayahnya.” Kata Budi usai mengantar korban melapor ke Mapolres Madiun, Senin (23/10/2023).  

Di mana masing-masing pelaku mencabuli korban saat kondisi rumah sepi dan ketiga pelaku pun saling tidak tahu telah mencabuli orang yang sama.

“Perbuatan tersebut dilakukan oleh ketiga pelaku pas waktu rumah dalam kondisi sepi. Jadi pas ayahnya memperkosa korban kakek dan pamannya tidak tahu, begitu pula sebaliknya,” imbuh Budi.

“Kalau korban memang tinggal satu rumah dengan ke tiga pelaku. 

Sedangkan ibu kandung korban telah meninggalkannya sejak korban baru dilahirkan dan menikah lagi dengan laki-laki," katanya. 

Baca juga: Polres Nagan Raya Serahkan Tersangka Kasus Rudapaksa Anak di Bawah Umur ke Jaksa


Rayuan Maut Paman di Bengkulu, Modal Sate Leluasa Lecehkan Keponakan

Dengan bermodal sate, pelaku leluasa meraba-raba bagian dada dari korban.

Dari informasi yang dihimpun, Kejadian itu terjadi pada Sabtu 30 September 2023 lalu.

Saat itu pelaku mendatangi rumah korban di Kecamatan Kepahiang, Bengkulu.

Sesampainya di sana, ternyata korban sedang sendiri di rumahnya.

"Jadi terlapor ini datang ke rumah korban dengan sepeda motor, kedatangan terlapor ini tak diketahui oleh orang tua korban," ungkapan Penasehat Hukum korban, Al Aqbar saat diwawancarai, pada Kamis (5/10/2023).

Lanjut Aqbar, terlapor mengajak korban untuk makan sate, namun korban yang tak mengetahui niat dari terlapor menyetujuinya.

Tanpa rasa curiga, korban yang ikut dengan terlapor ini diajak ke tempat objek wisata kabawetan.

"Saat dilokasi (Objek wisata kabawetan, red) sore itu kejadiannya, korban diduga dilecehkan oleh terlapor yang merupakan pamannya, bagian dada korban diraba-raba oleh terlapor," tuturnya.

Ia menjelaskan, usai dari tempat objek wisata kabawetan tersebut, korban diantar pulang oleh terlapor ke rumahnya.

Di rumah korban yang saat itu dalam keadaan sepi, terlapor mengulang kembali perbuatan tak terpujinya ke korban.

"Waktu di rumah saat malam hari kalau dugaan pelecehannya. 

Kejadian itu diketahui pihak keluarga, karena saat terlapor keluar dari rumah korban diketahui oleh pihak desa, kemudian dicegat oleh warga setempat dan pihak pemerintah Desa," jelasnya.

Usai diamankan oleh pihak desa, akhirnya pihak keluarga pada Hari Minggu 1 Oktober 2023, melaporkan perbuatan pamannya ke Polres Kepahiang, guna ditindaklanjuti.

Atas kejadian tersebut korban mengalami trauma dan tertutup, korban juga sempat tak mau masuk sekolah.

"Pasca kejadian itu, korban sempat tak mau masuk sekolah, kebetulan hari ini korban ada ujian di sekolah, jadi dibujuk untuk ikut ujian di sekolah," tutupnya.

***

Baca juga: MTQ Provinsi di Simeulue, Kontingen Bireuen Hanya Bawa 22 Peserta

Baca juga: Pengurus PWI Kota Langsa Bertemu Pj Wali Kota, Ini Pembahasannya

Baca juga: Launching Pabrik Kelapa Sawit Hasil Patungan, Asisten II Aceh Singkil: Membuka Lapangan Kerja Baru

Artikel ini diolah dari Kompas.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved