Pangkalan Militer AS di Ladang Minyak & Gas Terbesar Suriah Dihujani Rudal, Dianggap Menjarah Energi
Meningkatnya serangan dan konflik bersenjata ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional terkait konflik Palestina-Israel.
Serangan dilaporkan berasal dari drone dan roket.
Sekitar 19 anggota militer AS dilaporkan menderita “cedera otak traumatis” selama serentetan serangan tersebut.
Lima belas orang tentara AS yang terluka dilaporan bertugas di Pangkalan Garnisun Al Tanf, sebuah pos yang dikuasai AS dan terletak di Suriah dekat perbatasan Irak-Yordania.
Suriah dan sekutu-sekutunya berulang kali menyatakan kalau lokasi itu telah digunakan oleh Pentagon untuk melatih militan teroris yang ingin melakukan serangan untuk menggulingkan pemerintah Suriah.
Para pejabat AS belum mengomentari laporan serangan terhadap pangkalan militer mereka di Al-Omar atau Conoco.
Sebuah pipa gas dekat Conoco dilaporkan menjadi sasaran milisi minggu lalu.
Namun, Komando Pusat AS telah mengkonfirmasi kalau serangan lain sejauh ini menargetkan beberapa lokasi yaitu:
- Pangkalan Mission Support Site di Eufrat
- Pangkalan Mission Support Site Green Village di Suriah
- Pangkalan Mission Support Site Green Village di Bashur
- dan Pusat Dukungan Diplomatik Bagdad di Irak
Dianggap Menjarah Energi Suriah
AS memiliki sekitar selusin pangkalan militer yang tersebar di timur laut Suriah dan diawaki oleh setidaknya 900 tentara.
Adapun pasukan AS di Irak disebut-sebut bertindak dalam kapasitas 'penasihat' setelah berakhirnya misi tempur di negara itu pada tahun 2021.
Kehadiran pasukan AS di wilayah tersebut berdalih memerangi ISIS, namun tidak pernah pergi setelah ISIS dihancurkan oleh koalisi 'tidak terduga'.
Koalisi dadakan itu terdiri dari milisi dari Suriah, Irak, Rusia, Iran, Hizbullah, pasaukan AS, dan milisi Kurdi Suriah yang bersekutu dengan Washington.
Suriah telah mengecam Amerika Serikat di PBB dan lembaga-lembaga lain atas penjarahan sumber daya energi dan pangan negara itu oleh pasukan Amerika dan sekutu milisinya.
Damaskus memperkirakan kalau hingga 90 persen sumber daya minyak dan gasnya berada di bawah pendudukan AS.
Disebutkan, sektor energi secara keseluruhan menderita kerugian lebih dari $100 miliar akibat penjarahan, pemborosan, vandalisme, dan serangan koalisi AS.
Pemerintah Aceh Komit Beri Ruang bagi Pelaku Ekonomi kreatif |
![]() |
---|
Serambi Kenalkan Karakter GAM Cantoi pada Malam Penghargaan Serambi Ekraf Awards 2025 |
![]() |
---|
Malam Puncak Serambi Ekraf Awards 2025 Berlangsung Meriah |
![]() |
---|
Luncurkan Rumah Qur'an, Wagub Aceh Fadhlullah Apresiasi BSI |
![]() |
---|
Kapolda Aceh Temui Pendemo: Terima Kasih Sudah Sampaikan Aspirasi dengan Tertib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.