Pangkalan Militer AS di Ladang Minyak & Gas Terbesar Suriah Dihujani Rudal, Dianggap Menjarah Energi

Meningkatnya serangan dan konflik bersenjata ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional terkait konflik Palestina-Israel.

Editor: Amirullah
© AFP 2023 / DELIL SOULEIMAN
Fasilitas pengeboran minyak bumi di ladang minyak Al-Omar di timur laut Deir ez-Zor, Suriah. 

Serangan Membela Diri

Pentagon mengungkapkan pada Kamis (26/10/2023) malam bahwa pasukan AS telah menyerang dua fasilitas di Suriah.

Serangan tersebut, klaim Pentagon, dilakukan “untuk membela diri” sebagai “respons terhadap serangkaian serangan yang sedang berlangsung dan sebagian besar tidak berhasil terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah oleh kelompok milisi yang didukung Iran.

Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa dia telah mengirimkan “peringatan” kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk “bersiap” menghadapi pembalasan AS “jika mereka terus bergerak melawan pasukan tersebut.”

Baik Biden maupun Pentagon tidak memberikan bukti apa pun yang menguatkan keterlibatan Iran dalam serangan roket dan drone di Suriah dan Irak.

Diketahui kalau kedua negara adalah rumah bagi milisi pertahanan diri – yang dibentuk pada tahun 2010-an untuk memerangi sejumlah ekstremis, termasuk ISIS dan pejuang yang terkait dengan al-Qaeda.

Iran Ancam AS Jika Diamkan Genosida di Gaza

Iran telah membantu pemerintah Suriah dalam perjuangan anti-terorisnya, dengan mengirim para perwira Pasukan Quds Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk membantu melatih dan memberi advis militer ke Pasukan Mobilisasi Populer Irak.

Amerika Serikat lalu membunuh komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani dalam serangan tak beralasan di Bagdad pada Januari 2020.

Saat itu disebutkan Soleimani sedang menjalankan misi perdamaian untuk merundingkan pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi.

Rentetan kekerasan terjadi setelah meningkatnya krisis Palestina-Israel yang berasal dari serangan mendadak Hamas ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Balasan Isarel berupa serangan udara, rudal, dan artileri besar-besaran ke Gaza justru makin memicu perluasan konflik di wilayah.

Ketegangan semakin meningkat karena berulang kali serangan Israel ke Suriah, dan serangan terhadap posisi milisi Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Provokasi tersebut belum memancing respons serangan terbuka dari Damaskus, Hizbullah, atau Iran.

Teheran malah mengecam tindakan Israel di Gaza dan bergabung dengan negara-negara lain termasuk Rusia, Tiongkok, dan Turki yang menuntut gencatan senjata segera.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved