Infrastrukltur

Jembatan Gantung Gampong Panton Luas Rusak Berat Bertahun-tahun

Koordinator Gerakan Pemuda Aceh Selatan (GerPAS), Rizal SH menilai kondisi ini terjadi akibat tidak adanya keterwakilan putra / putri dari Aceh Selata

Penulis: Taufik Zass | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBI INDONESIA
Kondisi jembatan gantung di Gampong Panton Luas, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan sudah sangat memprihatinkan, Selasa (31/10/2023). 

Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM,TAPAKTUAN - Kondisi jembatan gantung di Gampong Panton Luas, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan sudah sangat memprihatinkan.

Namun hingga saat ini belum ada pihak baik eksekutif maupun legislatif yang memperhatikan persoalan tersebut.

Koordinator Gerakan Pemuda Aceh Selatan (GerPAS), Rizal SH menilai kondisi ini terjadi akibat tidak adanya keterwakilan putra / putri dari Aceh Selatan di DPR - RI, sebab jika hanya berharap anggaran dari APBK akan sangat sulit mengejar ketertinggalan pembangunan.

"Kondisi jembatan gantung yang tiap hari dilalui oleh masyarakat di Gampong Panton Luas, Kecamatan Sawang itu merupakan akses jalan satu-satunya bagi masyarakat ke tempat ibadah (Masjid) dan akses ke lahan pertanian," kata Koordinator Gerakan Pemuda Aceh Selatan (GerPAS),Rizal SH, Selasa (31/10/2023).

Bahkan, lanjut Rizal, para siswa termasuk anak-anak SD harus melewati jembatan itu ketika ke sekolah. "Bayangkan dengan kondisi jembatan yang begitu parah maka sangat rawan akan menelan korban," ungkapnya.

Menurut Rizal, jika berharap dari APBK maka akan sangat sulit untuk diperbaiki dengan dalih pertimbangan tidak adanya anggaran, atau tidak tersedianya mata anggaran untuk jembatan seperti itu. "Namun kenapa tidak, jika pengambil kebijakan peduli, bisa saja dibangun melalui APBA maupun APBK," harapnya.

Baca juga: TPA Ummi Kembali Juara Umum FASI Tingkat Kabupaten Pidie, Boyong 25 Piala

Kata Rizal, masyarakat Sawang sudah menunggu hampir 10 tahun untuk perbaikan jembatan itu, namun sepertinya sulit jika berharap pada APBK Aceh Selatan.

"Tapi, kita juga prihatin ketika wakil rakyat baik itu yang ada di DPRA maupun DPR RI asal Aceh tak juga memberikan perhatian dan memperjuangkannya," kata Pemuda Sawang itu.

Rizal melanjutkan, di beberapa tempat di luar Aceh Selatan juga ada jembatan gantung yang rusak lalu dibangun bahkan melalui APBN karena hampir setiap tahunnya Balai Jalan dan Jembatan (BP2JN) melakukan pembangunan jembatan gantung seperti itu. Hanya saja setelah hampir satu dekade, jembatan Panton Luas Sawang ini dibiarkan begitu saja.

"Hampir setiap tahunnya ada pembangunan jembatan seperti itu di daerah lain melalui BP2JN, hanya saja sayangnya karena Aceh Selatan tak punya anggota DPR RI apalagi yang peduli yang mendorong usulan itu ke BP2JN, maka jembatan itu tak juga dibangun, sehingga bertahun-tahun dibiarkan begitu saja.

"Di daerah lain kami lihat ada anggota DPR RI yang memperjuangkan, sehingga cepat dibangun oleh BP2JN sebagai lembaga/instansi yang berada di bawah kementerian PUPR yang menangani persoalan tersebut," ujarnya.

Menurutnya, tiap tahun dana penyerapan aspirasi anggota DPR RI untuk turun ke masyarakat sampai 8 kali Rp 140 juta atau setara Rp 1.120 Milyar. Tapi aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya tak kunjung di dengar dan diperjuangkan.

Rizal menambahkan, jika kondisi jembatan itu terus dibiarkan dikhawatirkan akan menelan korban jiwa. "Akses jalan dan jembatan itu sangatlah penting, apalagi ini merupakan akses satu-satunya, di tempat lain jembatan alternatif pun dibuat seakan-akan sangat penting, kebetulan di daerah itu ada wakil rakyat di DPR - RI," pungkasnya.(*)

Baca juga: TPA Ummi Kembali Juara Umum FASI Tingkat Kabupaten Pidie, Boyong 25 Piala

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved