Berita Luar Negeri

Ketegangan Perbatasan Lebanon dengan Israel Meningkat, Hizbullah Bentuk Front Persatuan

Ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat serta diikuti belasan serangan oleh kedua kubu bersenjata itu.

Editor: Agus Ramadhan
AP/Bilal Hussein
Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah berbicara melalui tautan video selama upacara peringatan ke-2 pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin (3/1/2022). 

Strategi tersebut hampir sama seperti NATO yang terdiri dari aktor-aktor non-negara, di mana mereka semua akan bergabung jika diserang oleh Israel dan hal itu akan menghalangi Israel melancarkan serangan terhadap organisasi-organisasi ini.

“Jadi apa yang kita lihat sekarang di Lebanon selatan telah dilakukan selama bertahun-tahun,” paparnya.

Baca juga: Gaza Dibombardir, Bantuan Rakyat Aceh 100 Paket Makanan, Obat, & Kebutuhan Ibu Sampai di Palestina

“Hizbullah harus turun tangan untuk mencoba menarik garis merah seputar invasi Jalur Gaza dan penghancuran Hamas,” jelas peneliti Timur Tengah itu.

Kasatuan front juga telah di berlakukan di Yaman oleh kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran, Houthi juga telah melakukan serangan selama tiga minggu ke Israel.

“Sementara di Irak kelompok yang di dukung Iran dan tergabung dalam persatuan front menyerang militer AS.

Konfllik ini terus berlanjut sejak permusuhan dimulai pada tanggal 8 Oktober, diselingi oleh jeda singkat dalam pemboman.

Konflik pertama kali meletus antara Israel dan kelompok militan bersenjata di Lebanon yang dipimpin oleh Hizbullah, partai yang didukung Iran tersebut terutama melancarkan serangan terhadap fasilitas militer Israel yaitu menara pengawas intelijen, infrastruktur pengawasan, dan tank. Sebagian besar korban adalah tentara.

Hizbullah juga mengizinkan kelompok Palestina seperti jihad islam dan Hamas menyeberang ke Israel untuk operasi terbatas.

Baku tembak ini sebagian besar bersifat balas dendam: setiap kali penembakan Israel menewaskan warga sipil, Hizbullah atau sekutunya juga akan menyerang warga sipil.

Jika jumlah korban tewas yang sangat tinggi diumumkan di Gaza setelah pemboman udara yang intens oleh Israel, kelompok-kelompok di Lebanon selatan, pada gilirannya, akan meningkatkan serangan mereka sendiri. (Serambinews.com/Maulidi Alfata)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved