Berambisi Kalahkan Hamas di Gaza, Israel Disebut Bersedia Timbulkan Korban Sipil Dalam Jumlah Besar
Pemerintah Joe Biden disebut terus mendukung Israel namun menjadi semakin kritis terkait sikap PM Israel Benjamin Netahyahu terkait krisis kemanusiaan
SERAMBINEWS.COM, GAZA- Perang Israel melawan Hamas masih terus dilakukan.
Pemerintah Israel terus melakukan berbagai cara untuk mengalahkan Hamas.
Pemerintah Israel disebut bersedia menimbulkan korban warga sipil dalam jumlah besar demi mengalahkan Hamas di Gaza.
Dikutip Russia Today dari New York Times, Pemerintah Israel disebut telah membicarakannya dengan Amerika Serikat.
Pemerintah Joe Biden disebut terus mendukung Israel namun menjadi semakin kritis terkait sikap PM Israel Benjamin Netanyahu terkait krisis kemanusiaan di Gaza.
Menurut The New York Times, hal tersebut bisa menjelaskan banyaknya warga sipil dan anak-anak yang tewas di Gaza.
Terlebih lagi, militer Israel menjatuhkan bom di kamp pengungsian padat penduduk di Jabalia, Gaza dan terlihat menargetkan warga sipil.
195 Orang Tewas dan 120 Orang Hilang di Gaza
Kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza kembali diserang Israel hingga menewaskan 195 orang, Kamis (2/10/2023).
Dikutip dari Aljazeera, serangan bombardir Israel yang intens di Jalur Gaza terjadi sebelum Kamis subuh.
Pada video yang diunggah media tersebut, menunjukkan bola api dan suara ledakan keras di Lingkungan Karama dekat Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.
Pengeboman juga terjadi di dekat menara Fayrouz, barat laut Kota Gaza.
Dilaporkan juga bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa menjangkau wilayah tersebut karena ancaman serangan misil yang terus menerus.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku 'terkejut' terkait serangan Israel di Jabalia yang terjadi dua kali dalam dua hari.
Dilaporkan setidaknya 8.805 warga Palestina tewas akibat serangan di Gaza sejak 7 Oktober. Sementara korban tewas di Israel lebih dari 1.400.

120 korban hilang
Selain 195 korban tewas, ada 120 orang yang hilang dan sedikitnya 777 orang luka-luka.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.
Akan tetapi, Israel mengeklaim serangan itu menargetkan komandan Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.
"Ini pembantaian yang dilakukan Israel," ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.
AFP melaporkan, suara tangis memenuhi udara berdebu ketika para relawan memindahkan balok beton dan besi-besi di kamp pengungsi Jabalia untuk mencari jasad dan korban selamat.
Penduduk kamp Jabalia bernama Ragheb Aqal (41) menyamakan ledakan yang terjadi akibat serangan Israel kali ini dengan gempa bumi.
Dia lalu berbicara tentang kengeriannya melihat rumah-rumah hancur, banyak orang tertindih reruntuhan, serta banyak korban lainnya yang terluka.
Kamp pengungsi Jabalia dihuni 116.000 orang di wilayah seluas 1,4 kilometer persegi. (Aljazeera/RT)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Disebut Bersedia Timbulkan Korban Sipil Dalam Jumlah Besar Demi Kalahkan Hamas di Gaza
Baca juga: Israel Lakukan Serangan Besar-besara, RS Indonesia jadi Satu-satunya RS Operasional yang Tersisa
Baca juga: Anggota Parlemen Perancis Sebut Israel Ingin Hapus Palestina dari Peta Dunia
Pemko Banda Aceh Buka Suara soal Pembongkaran Reklame Raksasa di Simpang Lima, Begini Penjelasannya |
![]() |
---|
Mutasi, Kompol Mawardi Putera Pidie Jaya Jabat Kasat Lantas Polresta Banda Aceh, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Viral Menhut Main Domino dengan Tersangka Pembalak Liar, Anggota DPR RI Sentil Raja Juli |
![]() |
---|
Santap Jamur Hutan, Ibu dan Anak Meninggal Dunia Diduga Akibat Keracunan |
![]() |
---|
Pemko Banda Aceh Buka Suara soal Pembongkaran Reklame Raksasa di Simpang Lima, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.