Breaking News

Perang Gaza

Ini Tampang Komandan Militer Penjajah Israel, Tewas dalam Perang Sengit dengan Hamas di Jalur Gaza

Habaka adalah perwira berpangkat tertinggi yang terbunuh sejak serangan darat di Gaza dimulai, dan meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusi

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Letkol Salman Habaka (33), seorang perwira senior di Batalyon 53 Korps Lapis Baja IDF, tewas dalam pertempuran di Gaza utara pada hari Rabu. 

SERAMBINEWS.COM - Unit Juru Bicara Militer Israel melaporkan pada Kamis bahwa Letkol Salman Habaka (33), seorang perwira senior di Batalyon 53 Korps Lapis Baja IDF, tewas dalam pertempuran di Gaza utara pada hari Rabu.

Habaka adalah perwira berpangkat tertinggi yang terbunuh sejak serangan darat di Gaza dimulai, dan meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusia dua tahun.

Jumlah total korban tentara Israel sejak awal perang mencapai 333 orang, dan sejak serangan darat ke Gaza dimulai, 18 tentara telah gugur dalam pertempuran tersebut.

Baca juga: VIDEO Israel Terus Siaga di Laut Merah Perkuat Pertahanan dari Serangan Yaman

Militer juga melaporkan bahwa dua perwira dan satu tentara terluka parah dalam pertempuran di Gaza utara, dan seorang tentara wanita dari Batalyon Caracal terluka parah di dekat perbatasan Mesir ketika jip yang ditumpanginya terbalik dalam operasi militer.

Keluarga tentara yang terluka telah diberitahu mengenai kondisi mereka.

Habaka terlihat dalam rekaman beberapa hari sebelum dimulainya serangan darat di Gaza.

“Saya ingin menyampaikan kepada Anda semua bahwa Batalyon ke-53 dan tank-tanknya, dengan segala kejayaan dan kekuatannya, siap menghadapi tantangan apa pun,” ujarnya.

“Kami membuat persiapan untuk menyerang musuh tanpa henti.”

“Saya menepuk punggung kalian masing-masing, dan saya berharap rakyat Israel terus bersatu, terus tangguh karena hanya bersama-sama kita akan mengetahui kekuatan kita. Kita tidak punya pilihan lain; inilah waktunya untuk bersatu, saatnya bersatu, saatnya bersatu.” untuk mendukung satu sama lain, dan mendorong diri kita menuju satu tujuan – kemenangan. Kita tidak punya pilihan lain. Menuju kemenangan." Setelahnya, komandan militer zionis Israel itu meregang nyawa di medan tempur Jalur Gaza.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved