Rute Pawai Jalan Kaki dan Pawai Kapal Hias Pada Minggu 5 November 2023 di Banda Aceh

Rute Pawai Jalan Kaki dan Pawai Kapal Hias Pada Minggu 5 November 2023 di Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Gelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 tahun 2023 dapat dinikmati oleh masyarakat dalam beragam rangkaian kegiatan dan pertunjukkan.

PKA akan dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh pada 4-12 November 2023.

Namun ada beberapa titik yang akan menjadi pusat pertunjukan dari bagian PKA-8 ini.

Pada Minggu (5/11/2023), gelaran PKA-8 akan menyuguhkan berbagai pertunjukkan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Aceh, yaitu pawai jalan kaki dan pawai kapal hias.

Pawai jalan kaki nantinya akan menampilkan keanekaragaman dan keunikan dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh melalui pawai budaya.

Baca juga: Jalur Rempah Jadi Tema Kontingen Aceh Tengah untuk Tampil di PKA ke-8

Pawai ini diikuti 23 kabupaten/kota dan berbagai komunitas, dengan jumlah berkisar 2.025 peserta yang akan di lepas oleh Ketua DPRA, Zulfadhli AMd.

Adapun rute pawai ini dimulai dari Lapangan Blang Padang pada pukul 06:00 WIB, melawati Tugu Simpang Jam, Jln Tengku Abu Lam U (Balai Kota).

Lalu ke Jln Mohammad Jam,Jln Syech Muda Wali, Jln Prof A Majid Ibrahim II, dan berakhir kembali di Lapangan Blang Padang.

Sementara pawai kapal hias akan berlangsung pukul 16.00 WIB.

Rute dimulai dari lokasi dekat Jembatan Peunayong, melewati Panggung Kehormatan (pinggir Krueng Aceh Komplek Pomdam Iskandar Muda), dan berakhir di dekat Jembatan Beurawe.

Para peserta yang berpartisipasi dalam pawai ini berasal dari 18 kabupaten/kota, berbagai komunitas, termasuk Jetski, Basarnas, Pol Airud, hingga Panglima Laot.

Acara ini diharapkan akan menampilkan kapal-kapal hias yang memukau, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi maritim Aceh.

Masih di hari yang sama, gelaran PKA akan dimeriahkan dengan Khanduri Budaya yang berlangsung di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

Lalu juga ada pameran, pertunjukkan budaya dan festival kuliner yang di pusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin.