Gebyar PKA 8 2023
Sie Reuboh, Sajian Makanan Warisan Budaya Aceh yang Anti Basi Selama Berbulan-bulan
Sie reuboh, bukan sekadar daging yang direbus. Ini merupakan kuliner khas Kabupaten Aceh Besar yang diwariskan turun-temurun.
Laporan Maulidi Alfata | Banda Aceh
SERAMBINEWS. COM, BANDA ACEH - Sie reuboh (daging rebus), merupakan makanan warisan budaya Aceh, yang terus dilestarikan sampai saat ini dan memiliki daya tahan atau anti basi yang cukup lama.
Sie reuboh, bukan sekadar daging yang direbus. Ini merupakan kuliner khas Kabupaten Aceh Besar yang diwariskan turun-temurun.
Bukhari, atau yang sering dipanggil ayah Munir penjual sie reuboh di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8, sudah menjual sie reuboh selama belasan tahun.
Menurutnya, sie ruboh mempunyai daya tahan yang lama sampai berbulan-bulan, tidak cepat busuk atau basi.
Daya tahan itu tentunya berasal dari bumbu-bumbu yang digunakan untuk meraciknya.
"Sie reuboh ini bisa tahan sampai berbulan-bulan, orang-orang zaman dulu itu mengawetkan daging dengan cara di rebus karena tidak ada kulkas," kata pria berumur 82 tahun itu Senin, (6/11/2023) dijumapi Serambinews.com di Taman Sulthanah Safiatuddin.

Adapun racikan bumbu yang dipakai untuk membuat sie ruboh yakni, cuka aren yang membuat sie reuboh tahan lama.
Bumbu lainnya, cabai rawit, bubuk cabai merah, dan kunyit.
"Bumbunya sederhana cuman empat komposisi itu yang diperlukan untuk membuat sie reuboh," jelasnya.
Ia melanjutkan, belajar meracik bumbu sie reuboh diajarkan oleh orang tuanya sejak remaja, dari dirinya mulai menekuni bidang kuliner khususnya sie reuboh.
Harga sie reuboh dijual 35 ribu per porsi dengan 5 potong daging ukuran kecil dalam satu toples dan nasi putih.
Baru satu hari gelaran PKA, ia telah menghabiskan 10 kilogram daging, dan meraup keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
Sementara itu salah satu pengunjung Vina mengatakan, sie reuboh mempunyai aroma yang harum dan daging yang empuk.
Ia sangat tertarik dengan sie reuboh dan selalu menjadi makanan favoritnya.
"Rasanya engga terlalu berat, dagingnya empuk aroma harum, saya selalu makan ini," tuturnya.
Untuk diketahui Penggunaan cuka sebagai pengawet daging dipercaya aman untuk tubuh manusia. Asam cuka merupakan asam organik yang berasal dari tumbuhan.
Selain asam asetat, cuka juga mengandung asam organik lainnya yang berfungsi untuk mengawetkan bahan makanan seperti asam sitrat, asam laktat, asam propionate, asam tartarat, dan asam fumarat.
Beberapa asam tersebut tentunya tidak akan membahayakan pada tubuh manusia.
Begitu juga dengan kunyit yang digunakan untuk bahan pengawet dan bumbu daging mengandung zat aktif antimikroba dan aman untuk dikonsumsi.
Tentang Sie Reuboh
Sie reuboh memang bukan sekadar daging rebus. Ia dibuat dari gumpalan daging beserta gapah yang dibumbui garam, cabe merah, cabe kering, cabe rawit, kunyit, kemudian direbus hingga mendidih di belanga tanah tanpa disiram air.
Khusus untuk gilingan rawit dan cabai merah jangan dihaluskan. Biarkan ia dalam keadaan kasar sehingga bijinya akan lengket di permukaan daging nantinya.
Setelah air rebusan yang keluar dari daging dan gapah mengering, biarkan ia selama satu malam dalam belanga.
Keesokan harinya, ketika dipanaskan kembali dan gapah yang membalut daging meleleh, siramkan cuka bersama air dan biarkan sampai mengering hingga dagingnya empuk.
Cuka yang digunakan pun harus cuka enau.
Sampai tahapan ini, satu fase masakan kuliner sie reuboh bisa dianggap selesai dan bisa dijadikan santapan dengan cara disayat sebagai lauk.
Di tahapan ini pula, sie reuboh bisa akrab dengan waktu dan bertahan hingga berbulan-bulan.
Cara menyantapnya tak berubah, yakni dipanaskan dengan api yang tak terlalu besar, dan harus tetap dalam belanga tanah.
Proses sie reuboh sebagai kuliner khas Aceh Rayeuk belum seluruhnya berhenti sampai di sini. Daging rebus itu bisa diolah menjadi banyak turunan.
Mulai dari sie goreng istilahnya yang mirip rendang, dimasak lemak, dibuat kuah asam keung khas Aceh dan bisa juga dijadikan semacam abon.
Sie reuboh menguapkan wangi cuka yang keras dan menggoda.
Wangian cuka ini menjalar bersama rasa pedas bercampur asam hingga ke langit-langit mulut ketika dimakan.
Wangi cuka nipah inilah yang mendominasi rasa daging rebus, yang sulit untuk dilewatkan.
Di tahun-tahun terakhir ini sie reuboh sebagai menu kuliner yang dijajakan di warung-warung apalagi restoran, makin jarang didapat.
Ia kalah pamor dengan ayam tangkap atau ayam penyet misalnya.
Namun, kuliner ini masih bisa didapatkan di sebagian rumah makan khas Aceh di kawasan Aceh Besar.
Tak Perlu Waktu Lama Memasak Sie Reuboh
Sering orang menduga, kuliner Aceh merupakan masakan yang sulit diolah.
Teknik memasaknya pun terkesan sulit. Padahal, tak semua demikian.
Buktinya, sie reuboh bisa dimasak dalam waktu yang cepat; hanya 30 menit. Teknik pengolahannya pun jauh dari kesan rumit.
Sederhanakah cara membuat sie reuboh? Jawabannya, sangat sederhana.
Tak ada literatur dan ketentuan yang mengahruskan penggunaan daging tertentu. Pemilihan daging bisa disesuaikan dengan selera.
Bisa menggunakan has luar dan bisa juga has dalam. Atau, jeroan pun boleh. Bahkan, bisa juga memilih daging sapi atau daging kambing.
Untuk mencitrakan masakan khas yang yang didominasi rasa pedas, sie reboh banyak menggunakan cabai. Kemudian, sie reuboh diolah menjadi menu makanan. Proses pengolahannya tak sampai 30 menit.
Agar proses memasaknya lebih cepat dan singkat, dianjurkan menggunakan daging sapi has dalam atau has luar. Karena, tingkat keempukan lebih dari daging lainnya.
Tapi, jika tak ingin repot-repot memasaknya, silakan rasakan kenikmatan sie reuboh ini di resto dan warung makan di Aceh Besar. (*)
Sie Reuboh
makanan
daging
warisan budaya
Pekan Kebudayaan Aceh
PKA
#CahayaAceh
Serambi Indonesia
Serambinews
Sabet Juara Umum di PKA ke 8, Kontingen Aceh Selatan Disambut Meriah di Perbatasan |
![]() |
---|
Aceh Barat Juara Harapan I PKA Ke-8, Pj Bupati Apresiasi Panitia |
![]() |
---|
PKA Ke-8 Berakhir, Anggota DPRK Sabri Badruddin Harap Generasi Muda Pahami Budaya Setiap Daerah |
![]() |
---|
Aceh Besar Raih Juara 2 Pekan Kebudayaan Aceh Ke-8 Tahun 2023 |
![]() |
---|
Selama PKA, Konsorsium Pasarkan Bawang Merah hingga 200 Kg per Hari, Segini Harga Dijual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.