Liga Champions

Jelang Liga Champions, Ini Alasan Suporter Celtic Kibarkan Bendera Palestina, Tak Peduli Sanksi UEFA

Mereka seakan tak mempedulikan larangan manajemen klub dan juga UEFA dan tetap mengibarkan ribuan bendera palestina di stadion.

Editor: Faisal Zamzami
ANDY BUCHANAN/AFP
Suporter mengibarkan bendera Palestina dan menyanyikan lagu You'll never walk alone saat mereka mendukung timnya sebelum dimulainya pertandingan sepak bola grup E Liga Champions UEFA antara Celtic dan Atletico Madrid di stadion Celtic Park di Glasgow, Skotlandia, pada 25 Oktober 2023. 

Banyak penggemar sepak bola yang penasaran ingin menantikan jawabannya.


Penggemar Celtic di Skotlandia bersemangat menunjukkan dukungan yang tak tergoyahkan bagi warga Palestina

“Penggemar Celtic berada di sisi yang tepat dalam sejarah karena mendukung perjuangan Palestina,” kata editor Celtic Star seperti dikutip dari Anadolu Ajansı.

David Faulds, editor situs penggemar klub sepak bola Celtic Star, mengatakan pada hari Jumat bahwa penggemar Celtic sangat bersemangat untuk menunjukkan dukungan mereka yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina.

Faulds mengatakan bahwa para penggemar lebih bersimpati terhadap perjuangan Palestina sebagai basis penggemar dibandingkan di tempat lain di Skotlandia.

“Celtic tidak ingin mengambil bendera Palestina dari pendukung mana pun, namun spanduk kemenangan perlawanan pada tanggal tersebut memang menimbulkan banyak kekesalan dan kemarahan di kalangan pendukung Celtic,” katanya.

Faulds mengatakan jika tim dari Palestina datang untuk bermain di Celtic Park di Glasgow, itu akan menjadi kesempatan yang luar biasa dan akan menjadi publisitas besar di seluruh dunia bagi rakyat Palestina.

“Penggemar Celtic berada di sisi tepat dalam sejarah dalam mendukung perjuangan Palestina,” Faulds menekankan.

Sekelompok penggemar Celtic mengibarkan bendera Palestina pada pertandingan Liga Champions UEFA pekan lalu melawan Atletico Madrid.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak 7 Oktober.

Hampir 10.800 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.227 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.

 

Baca juga: Raih Nilai Transaksi UMK Terbesar, Pemerintah Aceh dapat Anugerah Pengadaan 2023

Baca juga: Baje Kulet Tarok Menjadi Sorotan di Anjungan Nagan Raya, Berikut Sejarahnya

Baca juga: Kadisdik Aceh Cicipi Jamu Bir Pletok Produk Siswa SMKN Taman Fajar Aceh Timur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved