Jurnalisme Warga
PKA dalam Timbangan Konsep Kebudayaan, Kritik dan Saran untuk Disbudpar Aceh
Kita sebagai warga Aceh harus lebih giat dalam mempertahankan budaya dan adat Aceh agar tidak punah, terutama dari segi bahasa
Kembali ke Aceh Besar, saya menanyakan ini kepada inong Fira, yang mana ia menjelaskan bahwa dulu beras masih menanak nasi secara manual, dalam beulangong besar, dan cara itu mengambil waktu yang sangat lama.
“Sekarang karena adanya magic com karena kemajuan teknologi memudahkaan kita untuk menanak nasi,” kata Inong Fira didampingi Agam Kemal dari stan Aceh Besar.
Nah, begitulah sistem kebudayaan Aceh yang masih diterapkan di Aceh selama ajang PKA-8 pada tahun 2023 ini.
Kita sebagai warga Aceh harus lebih giat dalam mempertahankan budaya dan adat Aceh agar tidak punah, terutama dari segi bahasa yang mana masyarakat Aceh sekarang sudah sangat jarang ditemukan berbahasa Aceh.
Semoga dengan adanya ajang PKA ini dapat memotivasi warga Aceh untuk tetap menjaga budaya serta adat Aceh sehingga tidak punah.
Karena pentingnya pemahaman dan pelestarian kebudayaan Aceh, kami siswa-siswi Dayah Oemar Diyan Indrapuri Aceh Besar diberi izin khusus oleh pimpinan untuk mengunjungi, mengamati dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait pada pelaksanaan PKA ke-8 2023.
Semoga ke depan PKA menjadi lebih baik lagi. Ketujuh unsur kebudayaan yang ada di Aceh agar diperkenalkan sehingga anak muda mengenal tingginya budaya Aceh. Insya Allah.
Banda Aceh, 8 November 2023
Dina Alya Hasan (Siswi MAS Jurusan IPS Dayah Oemar Diyan Indrapuri Aceh Besar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.