Fakta Menarik Serial Gadis Kretek, Set Syuting Tahun 1960-an hingga Perjuangan Dian Sastro

Serial ini mengangkat cerita cinta sepasang kekasih dengan latar belakang industri kretek era 1960-an.

Editor: Nurul Hayati
Foto: Netflix
Gadis Kretek 

Kamila Andini selaku sutradara mengatakan, timnya banyak membangun set syuting baru untuk memenuhi kebutuhan gambar di serial ini.

"Mungkin lokasi salah satu yang cukup challenging saat kita harus mencari," kata Kamila Andini.

"Karena serial ini kita punya lebih dari 100 set gitu dengan zaman yang berbeda-beda, dengan lokasi juga ada lebih dari 20 puluh titik," lanjutnya.

Baca juga: Bertabur Bintang, Fakta Menarik Serial Gadis Kretek yang Pertemukan Dian Sastro dan Putri Marino

Gadis Kretek
Gadis Kretek (Foto: Netflix)

3. Perjuangan Dian Sastrowardoyo

Dian Sastrowardoyo melakukan banyak hal demi mendalami peran Dasiyah di serial Gadis Kretek.

Salah satunya adalah dengan menjalankan tempo hidup lamban seperti Dasiyah.

Dian bahkan harus menyetop aktivitas olahraganya untuk sementara demi membiasakan tubuhnya berjalan dengan tempo pelan.

"Olahraga yang aku lakukan cuma meditasi dan nari Jawa, itu juga yang pelan. Cuma untuk membiasakan gerak tubuh aku jadi pelan, untuk membiasakan badan menikmati tempo sepelan itu," tutur Dian.

Baca juga: Dian Sastro Ngaku Tak Olahraga dan Bersosialisasi Demi Karakter Dasiyah di Serial Gadis Kretek

 

Putri Marino sebagai Arum dan Arya Saloka sebagai Lebas di Film Gadis Kretek.
Putri Marino sebagai Arum dan Arya Saloka sebagai Lebas di Film Gadis Kretek. (Courtesy of Netflix/Yuyu Winnetou/Netflix)

4. Tayang perdana di Busan

Gadis Kretek tayang perdana di Busan International Film Festival 2023.

Gadis Kretek menjadi serial Indonesia pertama yang menggelar world premiere di acara tersebut.

 Gala premiere pun dihadiri oleh Dian Sastro, Ario Bayu, Arya Saloka, dan Putri Marino beserta para produser dan sutradara.

Baca juga: Novel Gadis Kretek Diserialkan, Penulis Ungkap Alasan di Balik Pemillihan Judul

 

Serial Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro dan Putri Marino, ada isu politik 1965 ketika huru-hara PKI di Indonesia. (Google Books)
Serial Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro dan Putri Marino, ada isu politik 1965 ketika huru-hara PKI di Indonesia. (Google Books) ((Google Books))

5. Tokoh perempuan hebat

Kamila Andini kembali mengangkat tokoh perempuan hebat yang dalam hal ini adalah Dasiyah.

Dasiyah atau Jeng Yah sebagai tokoh utama merupakan perempuan yang memiliki bakat dalam meracik saus kretek.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved