Perang Hamas dan Israel Makin Memanas, Ini Deretan Miliarder yang Galang Dana untuk Dukung Israel

Seorang miliarder sekaligus taipan real estat di Amerika Serikat (AS) menggalang dukungan untuk kampanye media yang mendukung Israel.

Editor: Amirullah
MENAHEM KAHANA / AFP
Seorang tentara Israel menutup telinganya saat howitzer artileri gerak sendiri menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. (MENAHEM KAHANA / AFP) 

SERAMBINEWS.COM  -Seorang miliarder sekaligus taipan real estat di Amerika Serikat (AS) menggalang dukungan untuk kampanye media yang mendukung Israel.

Dia adalah Barry Sternlicht.

Menurut sebuah email yang dilihat dari situs berita Semafor, kampanye media itu disebut Facts for Peace.

Sternlicht memulai kampanyenya hanya beberapa hari setelah serangan 7 Oktober di Israel yang dilakukan oleh Hamas.

Dia mencari donatur jutaan dolar dari puluhan miliarder dunia.

Crazy Rich AS, Barry Sternlicht galang dana untuk Israel
Crazy Rich AS, Barry Sternlicht galang dana untuk Israel

 

Tak tanggung – tanggung untuk mensukseskan rencana penggalangan dana senilai 50 juta dolar AS, Barry Sternlicht turut mengajak sejumlah miliarder kondang.

Mulai dari mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken untuk ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini.

Ini bertujuan untuk mengumpulkan US$ 50 juta atau Rp 784 miliar (kurs Rp 15.680/dolar AS) dari sumbangan pribadi, yang dipadukan dengan sumbangan dari badan amal Yahudi.

"Lebih dari 50 orang sedang didekati, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken. Mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar US$500 miliar (Rp7.854 triliun)," tulis Semafor, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Senin (13/11/2023).

Aksi Barry Sternlicht dilakukan untuk membantu Israel menghadapi serangan di Jalur Gaza.

Dorongan media masa yang dicetuskan Sternlicht bertujuan untuk mencap Hamas sebagai organisasi teroris yang bukan hanya musuh Israel, tetapi juga musuh Amerika Serikat.

"Opini publik pasti akan berubah karena adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati [Israel] saat ini di komunitas dunia", tulis Barry.

Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi 'teroris' oleh AS dan Uni Eropa karena perlawanan bersenjatanya terhadap pendudukan Israel.

Tidak jelas angka mana yang telah disumbangkan, namun kampanye tersebut telah mengumpulkan setidaknya beberapa juta dolar.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved