RS Indonesia di Gaza Stop Beroperasi Imbas Kewalahan, Tampung 500 Pasien, Ranjang Habis

RSI memiliki kapasitas 140 pasien. Akan tetapi, kini RSI menampung sekitar 500 pasien di dalamnya.

Editor: Amirullah
Dok MER-C
Rumah sakit Indonesia di Gaza. 

Dia menyebut RSI menerima para pasien dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoun.

Sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober, sudah ada hampir 30.000 warga Palestina yang terluka.

Menurut pihak berwenang di Palestina, sebanyak 11.400 warga Palestina tewas. Adapun 4.600 di antaranya adalah anak-anak.

Di tengah kekacauan akibat perang, Israel membatasi persediaan air, makanan, listrik, dan bahan bakar.

“Tim kesehatan [di RSI] terpaksa mengamputasi beberapa pasien karena organ membusuk,” kata jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoi, yang melaporkan dari Khan Younis.

Azzoi menyebut RSI juga tidak bisa memindahkan pasien ke tempat lain.

“Semua RS di Kota Gaza dan di wilayah utara sudah berhenti beroperasi,” katanya.

RSI berlokasi di dekat kamp pengungsian Jabalia dan turut menjadi tempat berlindung bagi ratusan orang.

Area di dekat RSI sudah diserang berulang kali oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurut Human Rights Watch, serangan yang dilancarkan tanggal 7—28 Oktober di sana telah menewaskan dua warga sipil.

Militer Israel menuding RSI digunakan untuk tempat komando Hamas. Tudingan itu dibantah oleh RSI dan pejabat Palestina.

WHO murka karena Al-Shifa diserbu

Situasi pelik juga menimpa RS Al-Shifa yang kini diserbu oleh IDF.

Serbuan itu memicu kemarahan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Gehebreyesus.

Kata Tedros, serbuan itu sama sekali tak bisa diterima dan pihaknya mengkhawatirkan keselamatan para pasien serta tenaga kesehatan di Al-Shifa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved