Perang Gaza

AS, Israel dan Hamas Capai Gencatan Senjata 5 Hari, untuk Pembebasan Sandera dan Bantuan Kemanusian

Sebagai bagian dari perjanjian enam halaman yang terperinci itu, semua pihak akan membekukan operasi tempur setidaknya selama lima hari

Editor: Ansari Hasyim
Mahmud HAMS / AFP
Pengungsi Palestina tiba di zona yang lebih aman di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. -- Israel menyebarkan pamflet yang meminta warga Gaza selatan mengungsi, menyusul pemboman Israel di Khan Yunis. 

SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat, Israel dan Hamas sedang berdiskusi mengenai perjanjian tentatif yang mungkin akan membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza dengan imbalan jeda pertempuran atau gencatan senjata selama lima hari, tulis Washington Post pada Sabtu, mengutip sumber yang mengetahui perjanjian tersebut.

Sebagai bagian dari perjanjian enam halaman yang terperinci itu, semua pihak akan membekukan operasi tempur setidaknya selama lima hari.

Baca juga: Kejamnya Israel Serang Rumah Sakit Perawatan Lansia Al Wafa di Gaza dan Bunuh Direkturnya

Sementara 50 sandera atau lebih akan dibebaskan dalam kelompok yang lebih kecil setiap 24 jam, lapor Post.

Hamas menyandera sekitar 240 orang selama serangannya pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang, menurut para pejabat Israel.

Serangan udara dan darat yang tiada henti dari tentara telah menewaskan 12.300 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak, menurut pemerintah Palestina di Gaza.

Surat kabar itu mengatakan pengawasan dari atas akan diterapkan untuk memantau pergerakan darat dan membantu mengawasi jeda tersebut, serta bermaksud untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.

Pembebasan sandera dapat dimulai dalam beberapa hari ke depan, menurut sumber yang mengetahui perjanjian tersebut.

Namun, kesepakatan tetap belum tercapai antara Israel dan Hamas, kata juru bicara Gedung Putih, menurut kantor berita Reuters.

AS terus berupaya mencapai kesepakatan antara kedua pihak, kata juru bicara tersebut. Pejabat AS kedua mengkonfirmasi bahwa belum ada kesepakatan yang dicapai.

“Belum ada kesepakatan, tapi kami terus bekerja keras untuk mencapai kesepakatan,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved