Hamas dan Israel Sepakat Jeda Pertempuran 4 Hari, Pertukaran Tawanan dan Akses Bantuan Warga Gaza

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari yang akan membuat kelompok Palestina tersebut membebaskan puluhan sandera.

Editor: Faisal Zamzami
MAHMUD HAMS/AFP
Seorang pria berjalan di antara mayat-mayat yang terbungkus kafan dari mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Deir Balah di Jalur Gaza tengah, di rumah sakit Shuhada Al-Aqsa di kota yang sama pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

SERAMBINEWS.COM - Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari yang akan membuat kelompok Palestina tersebut membebaskan puluhan sandera.

Israel dan Hamas dengan perantara Qatar hari ini,  Rabu, (22/11/2023) mencapai kesepakatan untuk jeda pertempuran, pertukaran tawanan, dan akses penuh bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah kabinet Israel menyetujui kesepakatan yang difasilitasi oleh Qatar hari Selasa, (21/11/2023) waktu Doha, di mana Hamas akan membebaskan puluhan tawanan Israel sebagai imbalan untuk jeda empat hari dalam pertempuran di Gaza dan pembebasan puluhan warga Palestina yang ditahan di penjara di Israel.

Kesepakatan ini, jika dilaksanakan, akan menjadi kemajuan diplomatik terbesar dan jeda pertempuran utama pertama sejak perang dimulai, seperti yang dilaporkan oleh Axios, Rabu waktu Jakarta, (22/11/2023).

Menurut kesepakatan, Hamas akan membebaskan 50 dari sekitar 240 tawanan yang dipegang di Jalur Gaza selama periode empat hari, kata pemerintah Israel pada Rabu.

Pemerintah mengatakan akan memperpanjang gencatan senjata satu hari lagi untuk setiap 10 tawanan yang dibebaskan.

Pemerintah mengatakan tawanan pertama yang akan dibebaskan adalah wanita dan anak-anak. 

Dalam fase pertama kesepakatan dua tahap ini, Hamas diharapkan akan membebaskan sekitar 50 wanita dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza, sementara Israel diharapkan akan melepaskan sekitar 150 tahanan Palestina.

Israel tidak akan melepaskan tahanan Palestina yang dihukum karena membunuh warga Israel, kata seorang pejabat keamanan Israel seperti laporan Associated Press, Rabu, (22/11/2023).

Baca juga: Perang Gaza Hari Ini: 4400 Anak Terjebak di Reruntuhan, Israel Bunuh Warga Lebanon Termasuk Jurnalis


Sebagai bagian dari kesepakatan yang disetujui oleh Kabinet, Israel akan memperbolehkan sekitar 300 truk bantuan per hari masuk ke Gaza dari Mesir.

Lebih banyak bahan bakar juga akan diperbolehkan masuk selama jeda pertempuran, sesuai dengan pernyataan resmi Israel.

Dalam fase kedua, Hamas dapat membebaskan puluhan wanita, anak-anak, dan orang tua lainnya sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata oleh Israel selama beberapa hari lagi.

Keputusan Kabinet ini diambil setelah lebih dari lima jam diskusi tentang kesepakatan tersebut. Belum jelas kapan kesepakatan akan dilaksanakan.

Lebih dari 240 orang, termasuk beberapa warga Amerika, diculik selama serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Empat tawanan, termasuk dua warga Amerika, sejak itu telah dibebaskan, satu telah diselamatkan, dan dua lainnya ditemukan tewas.

Tiga menteri dari Partai Zionis sayap kanan jauh yang mengancam sebelum pertemuan untuk memberikan suara menentang kesepakatan, namun mengubah posisinya setelah mendengar penjelasan pejabat keamanan yang merekomendasikan untuk menyetujui kesepakatan, kata sumber yang mengetahui pertemuan tersebut seperti laporan Associated Press, Rabu, (22/11/2023)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved