Konflik Palestina vs Israel
Semua Rumah Sakit di Utara Jalur Gaza Berhenti Beroperasi, Termasuk RS Indonesia
Layanan rumah sakit kemudian lumpuh karena kurangnya pasokan dan bahan bakar untuk menghidupkan generator.
SERAMBINEWWS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, seluruh rumah sakit di utara enklave tersebut telah berhenti beroperasi, Selasa (21/11/2023), termasuk Rumah Sakit Indonesia yang kini dikepung pasukan Israel.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al-Qudra menyampaikan, sekitar 120 orang telah dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia ke Rumah Sakit Nasser yang terletak di selatan Gaza.
Namun, masih terdapat sekitar 400 pasien, 200 tenaga medis, dan lebih dari 2.000 pengungsi di RS Indonesia.
Seperti dilansir Al Jazeera, Al-Qudra menyebut rumah sakit-rumah sakit di utara Gaza memiliki tingkat okupansi hingga 190 persen, jauh melebih kapasitas.
Layanan rumah sakit kemudian lumpuh karena kurangnya pasokan dan bahan bakar untuk menghidupkan generator.
Pekan lalu, Israel menyerang dan menghancurkan sebagian kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, wilayah Palestina yang sudah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007. Militer Israel kemudian menawan lebih dari 700 orang.
Israel menggeledah Al-Shifa karena mengeklaim di tempat itu terdapat jejaring terowongan bawah tanah Hamas. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.
Sementara di Rumah Sakit Indonesia, Al-Qudra menyebut Israel menempatkan pasien, tenaga medis, dan pengungsi dalam "lingkaran kematian."
Militer Israel disebut menembak siapa pun yang bergerak di kompleks rumah sakit.
Sebelumnya pada Senin (21/11/2023), sebanyak 12 orang terbunuh dan puluhan terluka akibat serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia. Tank Israel mengepung kompleks rumah sakit dan tembakan artileri merusak bangunan.
Al-Qudra menyebut Israel juga menyerang rumah Wakil Menteri Kesehatan Palestina di Gaza pada Selasa pagi waktu setempat.
Terdapat sekitar 56 kerabat wakil menteri di rumah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, 17 jenazah ditemukan di lokasi kejadian.
Sejak 7 Oktober lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut terdapat 164 serangan ke fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza dan 171 serangan ke fasilitas-fasilitas kesehatan di Tepi Barat.
Berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri RI, menegaskan serangan Israel ke rumah sakit melanggar hukum humaniter internasional.
Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh lebih dari 13.000 jiwa, sekitar 5.600 di antaranya adalah anak-anak dan 3.500 perempuan.
Israel mengeklaim menyerang target-target Hamas selama operasi pengeboman di Gaza.
Sementara Israel menyebut sebanyak 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas ke wilayahnya pada 7 Oktober.
Baca juga: Netanyahu: Setelah Pembebasan Sandera, Israel Lanjut Perangi Hamas di Gaza
2.600 Pasien, Warga Sipil, dan Staf Medis Bertahan di Rumah Sakit Indonesia yang Dikepung Israel
Setidaknya 2.600 orang, termasuk pasien, warga sipil yang mengungsi, dan staf medis, masih bertahan di dalam Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza yang dikepung pasukan Israel, Selasa (21/11/2023) malam.
Dalam sebuah pernyataan, Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza, mengatakan, "Ada 400 orang terluka beserta keluarganya yang masih berada di rumah sakit (Indonesia), ditambah dengan 200 personel medis dan sekitar 2.000 orang pengungsi."
Al-Qudra juga menyebutkan ada 259 orang terluka, sejumlah warga sipil, dan personel medis yang masih berada di dalam Rumah Sakit Al-Shifa.
Dia mengatakan belum ada tanggal pasti kapan mereka akan dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa yang berada di bawah kendali penuh Israel.
Al-Qudra memastikan semua rumah sakit di Kota Gaza dan wilayah utara Jalur Gaza tidak dapat beroperasi akibat serangan terus-menerus Israel.
Dia menambahkan sebuah delegasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah tiba di Rumah Sakit Al-Shifa dalam beberapa hari terakhir untuk mengkoordinasikan evakuasi orang-orang yang masih berada di dalam rumah sakit.
Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.
Serangan tersebut menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), Selasa, mengatakan sebanyak 13.300 orang tewas akibat serangan Israel dan hampir 1,7 juta orang mengungsi di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan 75 persen dari jumlah orang yang tewas tersebut adalah anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia (lansia).
"Pada 19 November, hampir 930.000 pengungsi internal (internally displaced person/IDP) sekarang berlindung di 156 gedung UNRWA di seluruh lima gubernuran Jalur Gaza, termasuk di utara," bunyi pernyataan itu.
"Hampir 770.000 pengungsi berlindung di 99 fasilitas di daerah tengah, Khan Yunis, dan Rafah."
Badan PBB tersebut juga mengatakan "hampir 160.000 IDP berlindung di 57 sekolah UNRWA di daerah utara dan Gaza pada 12 Oktober 2023, sebelum perintah evakuasi dikeluarkan oleh Otoritas Israel."
"UNRWA tidak dapat mengakses tempat perlindungan ini untuk membantu atau melindungi IDP dan tidak memiliki informasi tentang kebutuhan dan kondisi mereka," tambahnya.
Pada Senin (20/11/2023), Otoritas Gaza mengumumka, jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober telah melonjak menjadi lebih dari 13.300, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
Sementara jumlah kematian di pihak Israel sekitar 1.200, menurut data resmi.
Baca juga: VIDEO Banjir Sultan Daulat Kota Subulussalam Makin Parah, Badan Jalan Nasional Mulai Terendam
Baca juga: Polda Aceh Limpahkan Kasus Abu Laot ke Kejaksaan
Baca juga: Aditya Zoni Enggan Ikut Campur soal Perceraian Ammar Zoni dan Irish Bella, Ini Katanya
Kompastv: Semua Rumah Sakit di Utara Jalur Gaza Berhenti Beroperasi
Viral di Medsos, Warga Israel Kesakitan Tertimpa Kulkas Rampasan dari Warga Palestina |
![]() |
---|
Truk Bantuan Terguling di Gaza Timpa Pencari Bantuan, 20 Warga Palestina Tewas |
![]() |
---|
PBB: Ambisi Netanyahu Perluas Operasi Militer Demi Duduki Seluruh Gaza Akan Datangkan Bencana |
![]() |
---|
Trump Sebut Netanyahu Tak Becus Urus Bantuan, AS Siap Ambil Alih Misi Kemanusiaan di Gaza |
![]() |
---|
UNICEF: Israel Bunuh 28 Anak per Hari di Gaza melalui Pengeboman dan Kelaparan, 18.000 Anak Syahid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.