Salam
Menjadi Wasit Itu Harus Berintegritas
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak ada kerusuhan yang muncul tanpa penyebab, dan rata-rata penyebabnya adalah bermula dari sikap wasit yang tidak
TIDAK mudah untuk bisa menjadi wasit yang berintegritas, ter-utama dalam ajang sepak bola. Buktinya banyak wasit yang kena sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, lantaran ianya tidak netral da-lam memimpin suatu pertandingan. Apalagi jika ulahnya itu sam-pai menyulut kemarahan dab kerusahan para penonton yang ke-cewa akibat ulah sang wasit.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak ada kerusuhan yang muncul tanpa penyebab, dan rata-rata penyebabnya adalah bermula dari sikap wasit yang tidak netral. Memang terkadang penilaian kenet-ralan itu sangat subyektif, tetapi terkadang keberpihakan wasit bisa di-lihat secara kasat mata pula.
Inilah terkadang tidak bisa diterima oleh para penonton, terutama bagi tim yang menjadi tuan rumah.
Ada beberapa penyebab wasit menjadi tidak netral, di antaranya menerima suap dari salah satu tim yang mengincar kemenangan de-ngan cara-cara yang tidak sportif. Kondisi kini tentu saja sangat me-rugikan tim tertentu yang telah mempersiapkan diri secara matang dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Karenanya, kita berharap kepada Komisi Disiplin PSSI untuk tidak segan-segan mengambil tindakan tegas kepada wasit yang terbuk-ti nakal alias tidak berintegritas, termasuk memecat dari organisa-si sepak bola tersebut. Sebab, apa pun alasannya perbuatan wasit yang main mata tentu saja sangat merugikan banyak pihak, tak ter-kecuali bagi perkembangan industri sepak bola di tanah air.
Sebelumnya dibertikan, Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Persiraja Lantak Laju, Razami Dek Cut ikut mempertanyakan kredibilitas dan integritas kepemimpinan wasit yang memimpin laga Persiraja melawan PSMS Medan. Laga kedua tim berlangsung pada Sabtu (18/11/2023) malam di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Razami Dek Cut atau akrab disapa Dek Cut mengaku kecewa dengan ki-nerja pengadil dalam laga itu, yang menganulir gol onside Lantak Laju. Ke-putusan kontroversi itu pun berbuntut terjadinya kericuhan berujung pelem-paran botol dan keributan yang dinilai sangat merugikan Persiraja.
"Saya melihat permasalahan ini mempunyai keterkaitan de-ngan kredibilitas dan integritas wasit yang memimpin pertanding-an. Memang ini sudah menjadi momok yang menakutkan bagi tim yang berlaga di Liga 1 maupun Liga 2“ ujarnya saat berbincang dalam program Serambi Spotlight yang tayang pada YouTube Se-rambi dipandu host Bukhari M Ali, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, peran wasit sangat penting dalam sebuah pertan-dingan sepak bola, itu sebabnya mereka dituntut untuk adil bu-kan malah berpihak. Bahkan sambungnya, PSSI di bawah pim-pinan Erick Tohir telah melakukan perbaruan untuk membenahi wasit-wasit yang akan memimpin Liga 1 dan Liga 2.
Termasuk mendatangkan tim seleksi yang bekerjasama dengan Japan Football Asociation (JFA) demi melahirkan wasit yang adil meski pada kenyataannya hal itu belum berjalan sempurna hingga saat ini. “Ini kita melihat bahwa harus ada salah satu pembaharuan pada posisi itu, karena dalam seleksi itu sendiri saya melihat bahwa ada berapa klasifikasi tes yang dilakukan JFA," sambungnya.
Razami Dek Cut mengaku kecewa dengan wasit yang bertu-gas malam itu. Karena keputusannya yang tidak mensahkan gol Mamadou Troure hingga merasa sangat merugikan Persiraja. Bahkan saat Persiraja masih di bawah naungan Nazaruddin Dek Gam, kerap kali ditemukan sikap yang tidak terpuji dari wasit.
Dek Cut memberikan contoh kericuhan pada laga PSMS Me-dan vs Persiraja, kemarin. “Saya melihat bahwa wasit dalam se-tiap kali pertandingan punya dilema, apalagi dia bertanding ke-mudian datang ke tempat lawan, misal laga PSMS di kandang sendiri, kalau misalnya si lawan menang, pasti rusuh,” paparnya.
Tapi, kalau wasit itu bertindak tegas sesuai dengan laws of the game, sebut Dek Cut, tidak masalah. “Jadi kalau kita lihat aspek wasit ini memang paling menakutkan ya Saya melihat kredibilitas dan integritas wasit-wasit ini perlu dipertanyakan. Kita tidak me-nuduh pihak lawan, saya pikir ini pemicunya," timpalnya.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar PSSI benar-benar me-nurunkan wasit yang berkualitas dalam setiap pertandingan. Se-bab, jika wasit memihak, maka kondisi itu sangat merugikan tim yang telah mempersiapkan diri secara matang. Semoga!
POJOK
DPR RI sahkan Jenderal Agus Subiyanto jadi Panglima TNI
Semoga juga menjadi ‘panglima keadilan’ bagi Pemilu 2024
Gol Persiraja ke gawang PSMS dinyatakan sah oleh PSSI
Makanya, wasit tidak boleh jadi pemain, tahu?
Polisi ringkus pengedar sabu, tersangka buang barang bukti
Ikut-ikutan pejabat yang sering buang badan saat ada kasus, kan?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.