Breaking News

Tak Sanggup Berperang di Gaza, 2000 Tentara Israel Membangkang dan Kabur dari Perang

Pasukan Israel yang tak sanggup berperang di jalur Gaza sudah mulai membangkang dari aturan PM Israel Bejamin Netanyahu.

Editor: Amirullah
Jalaa MAREY/AFP
ILUSTRASI tentara Israel 

SERAMBINEWS.COM - Tak sanggup berperang di jalur Gaza, ribuan tentara Israel membangkang dan kabur dari perang.

Pasukan Israel yang tak sanggup berperang di jalur Gaza sudah mulai membangkang dari aturan PM Israel Bejamin Netanyahu.

Dari laporan, setidaknya 2.000 tentara Israel lari dari perang di jalur Gaza.

Dikutip dari Parstoday, para pengamat militer baru-baru ini mengabarkan bahwa larinya 2000 tentara Israel ini tak pernah terjadi sejak berdirinya Angkatan Bersenjata Israel.


Informasi ini sengaja ditutupi oleh Israel karena takut lebih banyak tentara yang desersi.

Angkatan Bersenjata Israel, menerapkan hukuman berat bagi para prajurit yang lari dari tugas selama perang berlangsung.

Sebagian tentara Rezim Zionis, yang lari dari tugas itu berasal dari pasukan inti yang akan mendapat hukuman satu hingga dua hari kurungan penjara.

Seperti diketahui, militer Israel telah memanggil setidaknya 360.000 pasukan cadangan.

Pasukan tersebut disiagakan untuk melakukan perang di jalur Gaza.

RIBUAN Tentara Israel Alami Cacat Fisik Usai Lawan Hamas, Banyak Pasukan IDF Stres

Geger soal kabar tentara Israel alami cacat fisik setelah melawan pejuang Hamas di Gaza, Palestina.

Radio Tentara Israel mengutip Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel, melaporkan kalau sejak 7 Oktober, sebanyak 1.600 tentara (IDF) menjadi cacat fisik.

Asosiasi tersebut diperkirakan juga akan menerima ribuan orang yang menderita gangguan stres pasca trauma (PTSD) setelah pertempuran di dalam Gaza.


Beberapa dari mereka yang terluka dilaporkan telah dipindahkan ke AS dan menerima perawatan medis dan psikologis.

Jumlah kematian tentara Israel meningkat menjadi 69 jiwa selama operasi darat di Gaza yang dimulai pada 27 Oktober silam.

Angka ini menjadikan jumlah total tentara yang tewas menjadi 391 jiwa sejak 7 Oktober.

Adapun Israel melancarkan bombardemen terhadap Gaza yang menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

ILUSTRASI - Dua tentara Israel dilaporkan tewas lagi saat menjajah di Tanah Gaza Palestina, dua lainnya luka parah.
ILUSTRASI - Dua tentara Israel dilaporkan tewas lagi saat menjajah di Tanah Gaza Palestina, dua lainnya luka parah. (Jalaa MAREY/AFP)

Banjir Hujatan Netizen sampai Stres

Selain dampak perang nyata di Gaza, tentara Israel yang tergabung di Israel Defense Forces (IDF) juga mengalami pertempuran di media sosial.

Tentara IDF mengaku stres oleh serangan hujatan dan komentar negatif dari netizen Indonesia di akun media sosial mereka terkait dengan kekejaman Israel berperang melawan Hamas di Gaza.

Sejumlah tentara Israel mengaku akun-akun media sosial mereka diserang siang malam tak kenal waktu dengan berbagai hujan oleh netizen Indonesia.

Netizen Malaysia juga melakukan hal serupa membanjiri akun-akun tentara Israel dengan aneka hujan dan komentar negatif lainnya.

Komentar negarif tersebut awalnya di cuitkan sebagai bentuk protes atas tindakan genosida yang dilakukan Israel kepada masyarakat Gaza, namun lambat laun hujatan pedas yang dilontarkan warganet membuat mental para tentara Israel kewalahan.

Tentara Israel bahkan mengaku kalah telak dalam perang melawan komentar pedas netizen Indonesia dan Malaysia di media sosial.

Sebagaimana diketahui, selama perang melawan Hamas, tentara Israel dengan sengaja menggunakan media sosial untuk membangun opini dan membagikan keseharian mereka di medan perang.

Namun tindakan tersebut telah menyulut emosi masyarakat Indonesia dan Malaysia yang vokal menentang pendudukan Israel di tanah Palestina.

Alasan ini yang membuat pengguna media sosial dari kedua negara itu terus-menerus mengutuk tentara IDF di media sosial.

Salah satu akun Instagram tentara IDF @michal_matzov bahkan sampai memposting video yang meminta bantuan followers untuk melakukan report karena tidak tahan dengan ribuan hujatan dari netizen Indonesia.

Hal serupa juga dialami oleh akun Instagram tentara IDF @satriaagaza, Ia mengatakan bahwa sudah terbiasa dengan komentar negatif netizen tentang serangan yang dilakukan negaranya kepada Palestina.

Namun dalam dua hari terakhir, netizen Indonesia membuatnya kesal karena menyebutnya sebagai pembunuh orang-orang Palestina.


"Dengar, aku sudah terbiasa dengan kenyataan bahwa mereka mengomentariku sejak awal perang tentang Palestina. Tapi mereka (netizen Indonesia) membuatku meledak. Banyak orang yang mengatakan bahwa saya adalah seorang pembunuh. Bagaimana rasanya tanganmu berlumuran darah? Wadda? Seperti apa? Mereka tidak bersama kita, mereka curang kok," sambungnya," ujar akun @satriaagaza.

Sementara seorang tentara IDF pemilik akun @yaelderii mengaku mentalnya terganggu lantaran akun Instagramnya terus dipenuhi serangan dari netizen Indonesia.

Akibat tindakan netizen Indonesia ini, alhasil sebagian besar tentara IDF mengunci akun Instagram serta menutup kolom komentar mereka agar tak mendapat serangan dan hujatan.

Tak sampai disitu berkat kekuatan netizen Indonesia puluhan tentara Pasukan Pertahanan Israel terpaksa mengganti nomor WhatsApp-nya.

“Saya mengalami serangan gila melalui pesan di nomor WhatsApp, orang-orang itu menyerang dengan agresif, jahat, kasar dan memberikan ujaran kebencian soal orang Yahudi. Kini nomor HP saya sudah ganti, agak menjengkelkan tapi saya bisa melewatinya," kata Eden Sissonn, salah satu tentara militer Israel yang menjadi target hujatan netizen Indonesia.


(TRIBUNVideo/TRIBUNNEWSWIKI)


Artikel ini telah tayang di Tribunenwswiki.com

Baca juga: Hamas Pakai Taktik Baru Lawan IDF, Pancing Pakai Speaker Lalu Hujani Tentara Israel dengan Tembakan

Baca juga: Semakin Mahal, Harga Emas Hari Ini Naik Tajam, Segini Rincian Harga Emas 29 November 2023

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved