Konflik Palestina vs Israel

Ahed Tamimi Ungkap Perempuan Palestina di Penjara Israel Tanpa Baju, Dipukuli dan Tak Diberi Minum

Ahed Tamimi mengatakan, perempuan Palestina di penjara-penjara Israel dipukuli dan dibiarkan tanpa air dan pakaian.

Editor: Faisal Zamzami
JAAFAR ASHTIYEH / AFP
Aktivis yang baru dibebaskan Ahed Tamimi berdiri di antara para pendukungnya selama upacara penyambutan setelah pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel 

Abdul Rahman dibebaskan pada 14 September 2023 dari tuduhan itu dengan syarat menjadi tahanan rumah terbuka di penjara desa Beit Naquba, sebelah barat Yerusalem.

Secara otomatis, Abdul Rahman dideportasi dari rumahnya di lingkungannya di Kota Silwan.

Abdul Rahman adalah satu-satunya anak Palestina yang ditahan di rumah di antara 69 tahanan anak di Yerusalem.

Penahanan rumah artinya memaksa seorang narapidana untuk tinggal di rumah tertentu dalam jangka waktu tertentu atau tidak terbatas dan tidak bisa meninggalkannya kecuali dalam kasus-kasus luar biasa.

Seorang anggota keluarganya dipaksa untuk memastikan Abdul Rahman tidak pergi.

Bahkan, pergelangan kakinya diikat dengan gelang elektronik yang dapat memantau pergerakannya.

Baca juga: VIDEO Militer Israel Kepung Rumah Sakit di Kota Tulkarem Tepi Barat Palestina

Baca juga: Imigran Rohingya di Batee Gagal Dipindahkan ke Scout Camp Laweung, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca juga: Raih 3 Penghargaan Sekaligus, AKP Dr Bustani Harumkan Polda Aceh di Sespim Polri

Tribunnews.com: Ahed Tamimi: Perempuan Palestina di Penjara Israel Tanpa Baju, Dipukuli dan Tak Diberi Minum

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved