Berita Banda Aceh

Disbudpar Pamerkan Benda Peninggalan Tsunami, Dalam Diorama Budaya Siaga Bencana

Disbudpar Aceh melalui UPTD Museum Tsunami Aceh memamerkan berbagai benda peninggalan gempa dan tsunami pada 26 Desember 2004 silam.

Penulis: Hendri Abik | Editor: IKL
ist
ALMUNIZA KAMAL - Kepala Disbudpar Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Tsunami Aceh memamerkan berbagai benda peninggalan gempa dan tsunami serta pemandangan bangunan yang hancur akibat bencana dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.

Kegiatan yang digelar mendukungan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 tersebut ditampilkan dalam diorama budaya siaga bencana.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal menjelaskan, tujuan dibukanya ruang pameran diorama budaya siaga bencana ini, untuk mengingatkan para generasi penerus bangsa tentang budaya dalam hal kesiagaan.

Baca juga: Lestarikan Budaya, Disbudpar Aceh Lakukan Roadshow Kesenian di Desa Wisata Lubuk Sukon

Almuniza mengatakan, pameran ini juga sebagai bentuk atraksi hiburan edukasi yang diberikan Museum Tsunami Aceh kepada masyarakat di seluruh penjuru dunia dalam rangka pendukungan kebudayaan Aceh.

UPTD Museum Tsunami Aceh memamerkan berbagai benda peninggalan gempa dan tsunami serta pemandangan bangunan yang hancur akibat bencana dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.
UPTD Museum Tsunami Aceh memamerkan berbagai benda peninggalan gempa dan tsunami serta pemandangan bangunan yang hancur akibat bencana dahsyat yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam. (ist)

“Saya berharap dengan dibukanya pameran diorama ini, dapat memberi edukasi terhadap prilaku atau budaya masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana,” katanya.

Almuniza menyebutkan kegiatan ini merupakan komitmen Pemerintah Aceh untuk terus memberikan edukasi terkait kesiapsiagaan bencana kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda secara berkelanjutan.

Baca juga: Disbudpar Aceh Komit Kembangkan Pariwisata Tanoh Gayo

“Diaroma adalah sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya, yang dipadukan dengan latar yang berwarna alami. Ini salah satu atraksi dalam bentuk hiburan edukasi, sehingga warga yang menyaksikan tergambarkan seperti apa bencana yang terjadi pada 19 tahun silam,” tandas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved