Berita Pidie

Pakai Dana Desa untuk Ikut Bimtek, Semua Keuchik di Glumpang Baro Akan Diperiksa Inspektorat Pidie

Puluhan keuchik itu diperiksa, lantaran telah menggunakan dana desa atau DD untuk mengikuti bimbingan teknis atau bimtek di salah satu hotel di Kota S

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
TRIBUNMANADO/Indri Panigoro
Ilustrasi Dana Desa 

Puluhan keuchik itu diperiksa, lantaran telah menggunakan dana desa atau DD untuk mengikuti bimbingan teknis atau bimtek di salah satu hotel di Kota Sigli beberapa hari lalu.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Inspektorat Pidie akan memanggil puluhan keuchik di Kecamatan Glumpang Baro, untuk diperiksa.

Puluhan keuchik itu diperiksa, lantaran telah menggunakan dana desa atau DD untuk mengikuti bimbingan teknis atau bimtek di salah satu hotel di Kota Sigli beberapa hari lalu.

Pemakaian DD untuk kegiatan bimtek sempat beredar di media sosial atau medsos, sehingga menjadi konsumsi publik.

Data diterima Serambinews.com, Jumat (1/12/2023), menyebutkan untuk mengikuti bimtek guna meningkatkan pengetahuan mengelola APBG bagi aparatur di 21 gampong, maka setiap gampong di Kecamatan Glumpang Baro harus memplotkan DD untuk bimtek itu sekitar Rp 7,5 juta.

"Kita memanggil keuchik untuk mendalami penggunaan DD untuk bimtek itu. Sebab, masalah itu telah booming di media sosial," kata Kepala Inspektotat Pidie, Mukhlis MSi, kepada Serambinews.com, Jumat (1/12/2023).

Ia menjelaskan, pemeriksaan terhadap keuchik telah dimulai, dengan memeriksa semua gampong. Sebab, semua gampong di Kecamatan Glumpang Baro, terlibat aparatur mengikuti bimtek yang telah selesai dilaksanakan.

Baca juga: Hasil Piala Dunia U17 2023: Bantai Argentina, Timnas Mali Sukses Raih Peringkat Ketiga

Menurutnya, keuchik yang dipanggil itu untuk dilakukan pemeriksaan adminitrasi terhadap pelaksanaan bimtek, yang diikuti aparatur di semua gampong di Kecamatan Glumpang Baro.

Kata Mukhlis, saat ini keuchik telah mulai dipanggil, tapi pemanggilan tidak sekaligus karena disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan. Pemanggilan tersebut untuk mengetahui data lengkap terhadap pelaksanaan bimtek tersebut. 

Inpektorat Pidie akan meminta keterangan keuchik lebih dahulu. Jika data informasi yang digali dari kechik dinilai telah lengkap, maka aparatur lain tidak dipanggil.

"Kita periksa keuchik itu bukan karena terjadi penyimpangan, melainkan untuk mendalami penggunaan dana desa pada kegiatan bimtek. Pemeriksaan itu dilakukan dengan harapan tidak mengganggu semua pihak," jelasnya.

Disinggung kegiatan bimtek menggunakan APBG apakah melanggar aturan. Kata Mukhlis, dirinya akan mempelajari secara detail.

"Nanti tim dari Inspektorat Pidie akan menelaah terhadap pelaksanaan bimtek itu, apakah dibolehkan menggunakan dana desa," jelasnya.

Baca juga: Bongkar Rahasia Cantik dan Body Goals Angel Karamoy, Mau Coba?

Ia menambahkan, penanganan terhadap masalah bimtek di Kecamatan Glumpang Baro tidak menentukan jadwalnya. Namun, Inspektorat Pidie akan mempercepat sampai masalah ini tuntas, sehingga akan adanya kesimpulan terhadap kejelasan masalah tersebut.

"Hasil pemeriksaan Inspektorat Pidie akan diserahkan kepada pimpinan, yakni Pj Bupati dan Sekda. Langkah selanjutnya dilakukan sesuai arahan pimpinan," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved