Rohingya Kembali Terdampar di Sabang
Cerita Rohingya Terdampar di Sabang, Harus Bayar Baru Boleh Naik Kapal, Ada 6 Kapal Lagi di Laut
Seratus lebih pengungsi Rohingnya terdampar di pantai Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Seratus lebih pengungsi Rohingnya terdampar di pantai Gampong Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, imigran Rohingya tiba di Kota Sabang sekitaran pukul 2.00 WIB, Sabtu (2/12/2023).
Jumlah mereka 139 orang terdiri dari pria dewasa 36 orang, wanita dewasa 45 orang, dan anak-anak 58 orang terdiri dari pria dan wanita dengan masing masing berjumlah 29 orang.
"Mereka tiba sekitaran pukul 2.00 WIB, namun masyarakat setempat baru mengetahui sekitaran pukul 2.30 WIB," kata Cut, Warga setempat saat di temui Serambinews.com,Sabtu (2/12/2023) pagi.
Baca juga: BREAKING NEWS - Lagi, Seratusan Pengungsi Rohingya Terdampar Kembali di Sabang
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Idris (40) salah satu rohingnya asal Bangladesh yang terdampar di Sabang saat di temui Serambinew.com, mengatakan, rombongan mereka lari dari Bangladesh dikarenakan ketidaknyamanan di negeri tersebut.
Dari Bangladesh kami berlayar kearah yang tidak tentu.
"Ketika kami melihat ada negara lain, kami singgah. Mana tau bisa menerima kehadiran rombongan kami. Kami berlayar selama 27 hari," kata Idris.
lebih lanjut, Idris menambahkan, ia dan keluarganya masing masing harus membayar sebesar 20.000 mata uang Bangladesh atau 20.000 Bangladeshi Taka.
Baca juga: Kejadian Batal Nikah di Sumut, Pengantin Wanita Berulang Kali Ucap Tak Cinta Calon Suami: Kami Syok
Jumlah ini kalau dirupiahkan setara Rp 2.799.630.
Mereka harus membayar agar bisa berlayar bersama kapal tersebut.
"Saya membayar 20.000, begitu juga dengan istri dan anak - anak saya," ujarnya.
Baca juga: VIDEO VIRAL Rohingya Komplain Tak Puas Diberi Porsi Nasi Sedikit, Mengaku Tidak Kenyang
Namun ia mengaku masih ada 6 rombongan kapal lagi di lautan yang menuju ke Indonesia.
Pada umumnya masyarakat setempat menolak kehadiran orang Rohingya yang sudah dua kali mendarat di Sabang dalam dua bulan ini.
Bahkan masyarakat mengancam apabila tidak ditangani oleh pihak berwenang segera, maka masyarakat akan memaksa kembali ke kapal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.