Breaking News

Gunung Marapi Meletus

2 Polisi Polda Sumbar jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Selamat dan Seorang Belum Teridentifikasi

Dua personel Polda Sumbar menjadi korban terdampak erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).

Editor: Faisal Zamzami
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Personel Polda Sumbar saat mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023). 

SERAMBINEWS.COM, PADANG - Korban jiwa akibat erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah.

Hingga Selasa (5/12/2023) malam, korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, bertambah menjadi 22 orang.

Dua personel Polda Sumbar menjadi korban terdampak erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).

Hal itu disampaikan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi, Sumbar.

Gunung Marapi erupsi dan melontarkan material berupa pasir dan kerikil serta abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan ada dua anggotanya ikut masuk daftar korban erupsi Gunung Marapi.

"Saya nyatakan ada, memang ada. Polisi kan manusia juga, pengen liburan mungkin ya. Ada dua orang, satu orang selamat," kata Irjen Pol Suharyono, saat berada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.

Ia menyebutkan, untuk korban anggota polisi yang berhasil selamat sudah berhasil dirawat oleh Dokter, dan saat ini sudah kembali pulang.

Untuk personel Polisi yang selamat mengalami retak pada tulang tangannya, dan luka bakar yang tidak terlalu parah.

Sedangkan satu orang lagi bernama Brigadir Polisi Dua (Bripda) Muhammad Iqbal masih menunggu identifikasi di tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Sumbar.

"Saat ini orang tuanya masih menunggu hasilnya. Apakah Muhammad Iqbal ini ada diantara korban yang berhasil dievakuasi hari ini," katanya.

Irjen Pol Suharyono menyebutkan dua personel yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi ini berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Kata dia, dua orang personel ini tidak terdeteksi, karena tidak perlu izin untuk mendaki gunung.

Kedua personel ini mendaki gunung pada saat lepas dinas atau mengambil waktu liburnya.

"Mungkin sedang lepas piket. Karena pada hari Minggu rata-rata lepas dinas. Bisa jadi naiknya pada Sabtu setelah lepas piket," katanya.

Irjen Pol Suharyono sudah bertemu dengan ibu dari anggotanya tersebut, dan orang tuanya menangis-nangis.

"Semoga Muhammad Iqbal segera bisa ditemukan, jika sudah meninggal dunia diharapkan jenazahnya dapat diidentifikasi," pungkasnya. 

Baca juga: Korban Tewas akibat Erupsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 22 Orang, 10 Korban Teridentifikasi

Korban Tewas Bertambah Jadi 22 Orang

Korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, bertambah menjadi 22 orang, pada Selasa (5/12/2023) malam.

Sebelumnya, Basarnas Padang melaporkan ada 13 korban yang meninggal dunia hingga Selasa pagi.

Dengan ditemukannya sembilan korban baru, maka tinggal satu korban yang dinyatakan masih hilang.

Sejauh ini sebanyak 13 jenazah korban telah berhasil dievakuasi.

Sementara itu, ada sembilan jenazah lagi yang sedang proses evakuasi.

"Total yang meninggal dunia menjadi 22 orang, bertambah sembilan orang setelah tadi kita dapatkan informasi," kata Kepala Basarnas Padang Abdul Malik saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Abdul mengatakan, 13 korban sudah berhasil dievakuasi dari atas Gunung Marapi. 

Sementara korban lainnya masih dalam proses. Adapun lokasi para korban telah diketahui.

"Jadi masih ada sembilan jenazah lagi yang sedang kita proses evakuasi. Mudah-mudahan secepatnya bisa diturunkan," kata Abdul.

Evakuasi terkendala hujan abu akibat Marapi yang masih mengalami erupsi.

Seperti diketahui, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sore yang menyebabkan 75 pendaki terjebak.

Baca juga: 13 Pendaki Tewas Akibat Erupsi Gunung Marapi, 8 Korban Belum Diidentifikasi, Sudah 46 Kali Meletus

Total Sudah 10 Orang Teridentifikasi

Sebanyak 10 orang korban erupsi Gunung Marapi  berhasil diidentifikasi di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi, Selasa (5/12/2023).

Pantauan TribunPadang.com dilapangan korban dibawa dengan menggunakan delapan unit ambulance sekira pukul 20.52 WIB.

Semua jenazah korban langsung diturunkan dan dibawa masuk kedalam ruangan Pos DVI Ante Mortem Polda Sumbar.

Berikut nama korban yang sudah teridentifikasi hari ini:

1. Irfandi Putra (21) berjenis kelamin laki-laki, asal Solok

2. M. Wilki Syahputra (20) berjenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru

3. Aditya Prasetyo (20) berjenis kelamin laki-laki asal Padang

4. Afrandia Junaidi (26) berjenis kelamin laki-laki asal Padang Pariaman

5. Yasirli Amri (20) berjenis kelamin perempuan asal Tanah Datar

6. Divo Suhendra (26) berjenis kelamin laki-laki asal Padang Pariaman

8. Filhan Alfiqh Faizin (18) jenis kelamin laki-laki asal Kota Padamg

9. Wahlul Ade Putra (19) laki-laki asal kota Padang.

10. Rizki Rahmad Hidayat (20) laki-laki asal kota Padang

Dengan ditemukannya 13 jenazah, tinggal 10 pendaki yang belum ditemukan.

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi meletus pada Minggu (3/12/2023) sore. Akibatnya, 75 pendaki terjebak di atasnya.

Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 12 orang dinyatakan hilang, dan sisanya dievakuasi dengan selamat.

Baca juga: Belasan Rumah Rusak Terimpa Pohon Tumbang

Baca juga: Pemkab Pidie Lelang Lima Jabatan Kadis, Pj Bupati Tunjuk Dwi Wijaya Plt Kepala Dinkes Pidie

Baca juga: Jalan Lintas Peureulak - Lokop Amblas, Banyak Pengendara Menjadi Korban

TribunPadang: 2 Personel Polda Sumbar jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Selamat dan 1 Belum Teridentifikasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved