Konflik Palestina vs Israel

Vladimir Putin Mulai Turun Gunung Selesaikan Perang Palestina Vs Israel, Kunjungi Timur Tengah

Presiden Rusia Vladimir Putin berbuat konkret ikut menyelesaikan perang Palestina Vs Israel di Jalur Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
Mikhail KLIMENTYEV/POOL/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

Perjalanan Putin pertama kali diumumkan Senin (4/12) oleh penasihat urusan luar negeri Yuri Ushakov, yang berbicara dengan media Rusia, Life.

Pengamat pro-Kremlin, Sergei Markov, mengamati Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kini menjadi sekutu penting Rusia

Dimana  Moskow mendapatkan keuntungan dari harga minyak tinggi berkat kesepakatan OPEC+ yang dijaga bersama Riyadh.

Hubungan erat dengan Uni Emirat Arab memberikan salah satu jalur bagi Moskow untuk menghindari sanksi Barat, tambahnya.

Putin mengunjungi China bulan Oktober dan melakukan beberapa perjalanan ke negara-negara bekas Uni Soviet dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Bulan Maret, Pengadilan Pidana Internasional ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas tuduhan kejahatan perang, menuduhnya bertanggung jawab pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina.

Sejak surat perintah itu dikeluarkan, Putin memilih tidak menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan karena negara tersebut akan diwajibkan untuk menangkap Putin begitu tiba sebagai pihak yang menandatangani perjanjian pengadilan internasional.

Baik Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab tidak menandatangani perjanjian pendirian ICC.

Pemberitahuan terhadap Putin pada bulan Maret merupakan kali pertama pengadilan global mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

ICC mengatakan dalam pernyataannya bahwa Putin dituduh melakukan kejahatan perang berupa "pengusiran paksa" anak-anak dari wilayah yang diduduki di Ukraina ke Rusia.

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Amerika Serikat dan Sekutu Dapat Keuntungan Besar dari Konflik Israel vs Hamas

China Satu Gerbong dengan Rusia

Selain Rusia, China juga sebelumnya telah bereaksi keras atas serangan Israel ke Gaza.

Bahkan China telah menghapus negara Israel dalam peta dunia.

Tiongkok menganggap bahwa tindakan Israel dalam menyerang Gaza telah melampaui ruang lingkup sebagai pembelaan diri.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan dipublikasikan pada awal (15/10) lalu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved