Israel Hancurkan Masjid Al-Omari yang Bersejarah di Gaza, Hamas Minta UNESCO Bertindak

Hamas mengungkapkan, Israel telah menghancurkan Masjid Agung Al-Omari yang bersejarah di Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
Arab News
Masjid Agung Al-Omari di Gaza. Hamas mengungkapkan Masjid Agung Al-Omari di Gaza telah dihancurkan Israel. (Sumber: Arab News) 

SERAMBINEWS.COM, GAZA - Hamas mengungkapkan, Israel telah menghancurkan Masjid Agung Al-Omari yang bersejarah di Gaza.

Pada foto dan gambar yang diposting di media sosial Jumat (8/11/2023) menunjukkan Masjid Al-Omari yang terbesar dan tertua di Gaza menjadi reruntuhan.

Video itu memperlihatkan hanya menaranya saja yang tampak untuh, sementara lingkungan sekitar, yang merupakan tempat suci umat Muslim setidaknya sejak abad kelima hancur.

 
Dikutip dari South China Morning Post, Kementerian Purbakala Hamas mengutuk penggeledahan situs bersejarah dan arkeologi oleh tentara Israel.

Hamas pun menyerukan Badan Purbakala PBB (UNESCO) untuk melindungi bangunan bersejarah di Gaza.

Mereka mengatakan, serangan Israel ke Gaza membuat rumah ibadah lainnya, Gereja Tertua di wilayah Palestina serta pemandian Hammam terakhir, dan masjid-masjid berharga menjadi reruntuhan.

“Kejahatan menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus memacu dunia dan UNESCO bertindak melestarikan peradaban dan budaya yang agung ini,” ujar Kementerian Purbakala Hamas.

Mereka mengestimasikan ada sekitar 104 masjid yang telah dihancurkan sejak dimulainya perang.

Hamas mengungkapkan Mesjid Agung Al-Omari dan Masjid Othman bin Qashqae juga di Gaza dihantam serangan udara Israel pada Kamis (7/12/2023), dan Jumat (8/12/2023).

Masjid Al-Omari awalnya merupakan Kuil Philistine, sempat diubah menjadi Gereja di abad ke-5, yang kemudian diubah menjadi Masjid di abad ke-7.

Hamas juga mengecam penghancuran Hammam Al-Samara, pemandian terakhir bergaya Turki yang terakhir di wilayah itu.

 
Pemandian tersebut digunakan warga Gaza lebih dari 1.000 tahun lalu.

Hamas juga mengatakan tiga gereja bersejarah juga dihancurkan, termasuk Gereja Ortodoks berusia 1.000 tahun dari Saint Pophyrius.

Gereja tersebut adalah gereja tertua yang masih aktif di Gaza, dan diserang pada akhir Oktober lalu.

Baca juga: Brigade Al-Qassam Rudal Pusat Komando Israel di Selatan, Brigade Al-Quds Sergap IDF di Barat Gaza

Politikus Israel Ingin Warga Palestina di Gaza Dikubur Hidup-Hidup

Seruan mengerikan dilakukan politikus Israel yang ingin warga Palestina yang ditangkap di Gaza dikubur hidup-hidup.

Adalah wakil Wali Kota Yerusalem, Aryeh Yitzhak King yang meminta hal tanpa belas kasih itu dilakukan dan menganggap warga Palestina bukan manusia.

King, yang merupakan politikus kanan jauh menuliskan pada postingannya di media sosial X, bahwa tentara Israel tengah menghabisi "Muslim Nazi" di Gaza.

 
Ia bahkan menyerukan agar pembumihangusan tersebut dipercepat.

Postingan itu secara spesisifik mengacu pada rekaman yang dipublikasikan tentara Israel yang menangkap warga sipil Palestina.

Mereka memaksanya berlutut di lantai dan ditelanjangi hingga hanya memakai celana dalam dengan dikerubungi tentara Israel.

“Jika terserah pada saya, saya akan memanggil bulldozer D-9, dan mengubur mereka di balik gundukan tanah, dan akan memberikan perintah untuk ditutupi ratusan semut saat mereka masih hidup,” tulisnya pada postingan yang telah dihapus oleh microblog tersebut seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (8/12/2023).

Pria yang ditelanjangi tersebut diperkirakan ditangkap tentara Israel di Beit Lahia, utara jauh dari Gaza.

Pihak Israel mengatakan, mereka anggota Hamas, namun tak memberikan bukti dari klaim yang jelas tak bisa diverifikasi secara independent.

Seorang jurnalis The New Arab, media Qatar yang berbasis di London, Diaa Al-Kahlout, diidentifikasi media lokal ada di antara pria Palestina yang ditahan.

“Mereka bukan manusia, dan juga bukan manusia hewan. Mereka bukan manusia dan begitulah seharusnya mereka diperlakukan,” tulis King.

“Jangan hilangkan ingatan tentang Amalek, dan jangan pernah lupa,” katanya.

Amalek mengacu pada ayat kita suci Yahudi, yang baru-baru ini dirujuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 
Pada ayat tersebut menyerukan pemusnahan setiap pria, wanita dan anak-anak, serta ternak mereka, yang merupakan milik musuh kuno orang-orang Yahudi.

Beberapa sayap kanan dan ultranasionalis Israel di masa lalu kerap menganggap orang Palestina sebagai Amalek modern.

Para komentator menganggap bahasa tersebut sebagai pembenaran untuk pembunuhan terhadap warga Palestina.

Baca juga: Wanita 25 Tahun Tewas Terbungkus Selimut di Bekasi, Pelaku Ditangkap, Disebut Tinggal Bersama

Baca juga: Bukan Tank dan Bom, Warga Gaza Kini Bertaruh Nyawa di Tengah Kelaparan, Sehari Semalam tidak Makan

Baca juga: Jelang Rekrutmen KPPS, PPS dan PPK Ikuti Bimtek

 

Kompastv: Israel Hancurkan Masjid Agung Al-Omari yang Bersejarah di Gaza, Hamas Minta UNESCO Bertindak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved