Perang Gaza

15 Hari Absen, Abu Ubaida Muncul dengan Pidato Kemenangan Menggetarkan, Hancurkan 180 Tank Zionis

Meskipun terjadi pertempuran sengit selama sepuluh hari setelah berakhirnya gencatan senjata, ia menekankan perlawanan berkelanjutan baik di zona sera

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Telegram
Abu Obaida, juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, tiba-tiba muncul lagi dengan menyampaikan informasi penting tentang upaya gigih pejuang Hamas melawan pasukan pendudukan Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Setelah 15 hari publik khawatir karena tak mendengar lagi suaranya di platform media sosial, Abu Obaida, juru bicara Brigade Izz ad-Din al-Qassam, tiba-tiba muncul lagi dengan menyampaikan informasi penting tentang upaya gigih pejuang Hamas melawan pasukan pendudukan Israel.

Berikut ringkasan poin-poin penting dari pidatonya yang menggetarkan dengan nada yang membakar-bakar semangat umat Islam dan Mujahidin di Palestina yang tengah berjuang.

Berikut ringkasannya:

Abu Obaida menyoroti tindakan balas dendam penjajah, melanjutkan serangan kejam mereka terhadap infrastruktur Gaza sebagai satu-satunya pencapaian yang mereka klaim di bawah pendudukan.

Meskipun terjadi pertempuran sengit selama sepuluh hari setelah berakhirnya gencatan senjata, ia menekankan perlawanan berkelanjutan baik di zona serangan lama maupun baru.

Juru bicara sayap militer Hamas tersebut melaporkan keberhasilan kemajuan pejuang melawan pasukan musuh yang bersenjata lengkap, yang mengakibatkan melumpuhkan lebih dari 180 kendaraan militer di berbagai wilayah. Serangan yang berani, termasuk operasi Yasin, Buat al-Shawwaf, dan Fidayi, dilakukan.

Baca juga: Hamas ke Netanyahu: Tak Ada Sandera yang Keluar Hidup dari Gaza tanpa Pembebasan Tahanan Palestina

Operasi, mulai dari penyergapan hingga menghadapi musuh dengan berbagai taktik, menunjukkan keserbagunaan perlawanan.

Serangan berhasil menargetkan pasukan AS, sistem Iron Dome, dan sistem artileri umum.

Abu Obaida menggarisbawahi kegagalan upaya pendudukan di Gaza utara, dan memperkirakan kemunduran terus-menerus di wilayah terakhir.

Baca juga: Sosok Misterius Abu Ubaida, Juru Bicara Brigade al-Qassam, Kemanakah Kini? Netizen Rindu Suaranya

Ia menyerukan mobilisasi global, mendesak para pejuang dan mereka yang menentang pendudukan untuk merespons melalui pertempuran, protes, dan mengungkap kejahatan penjajah.

Menekankan perlunya menghadapi penjajah tanpa henti, Abu Obaida menyimpulkan dengan menekankan perjuangan yang sedang berlangsung di setiap gang, jalan, dan jalur melawan kekuatan penindas.

Sosok misterius

Jagat maya belakangan ini dihebohkan dengan kehadiran sosok paling dinanti kehadirannya di tengan perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina.

Sosok itu adalah Abu Obaida yang tak lain adalah Juru Bicara Brigade al-Qassam, sayap perlawanan bersenjata Hamas.

Namun dalam beberapa waktu belakangan netizen di jagat maya sudah jarang mendengar suara Abu Obaida yang memliki ciri khas bersuara lantang dengan bahasa yang membakar-bakar semangat juang umat Islam untuk membela Palestina dan Masjidil Aqsa.

Sejumlah pengguna media sosial mengungkapkan perasaanya dengan menulis Hashtag #اين_ابو_عبيده (yang berarti #WhereisAbuObaida).

Banyak yang mengatakan mereka merindukan pria bertopeng Hamas yang biasanya muncul dalam rekaman video untuk merinci perkembangan terkini mengenai perang di Gaza.

Para aktivis mengatakan bahwa pidato Abu Obaida selalu menyampaikan kepastian dan keyakinan terhadap soliditas perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dan kelanjutannya dalam menghancurkan benteng-benteng pendudukan Israel dan mengalahkannya.

Seorang pengguna media sosial berkata: "Kami merindukanmu, Abu Ubaida. Kami merindukan suaramu yang menggelegar yang mengguncang hati para penjahat."

Menurut sumber, pidato terbaru juru bicara Hamas Abu Obaida terjadi sekitar 15 hari yang lalu, pada hari ke empat puluh delapan operasi Banjir Al-Aqsa melawan Israel pada 23 November 2023.

Abu Obaida dalam penampilan terakhirnya membenarkan penghancuran total atau sebagian lebih dari 160 kendaraan militer Israel sejak dimulainya agresi darat di Jalur Gaza, dan penghancuran 25 kendaraan Israel selama dua hari sebelum pidato tersebut.

Namun, Abu Obaida berbagi di saluran Telegramnya pada 4 Desember bahwa Brigade Al-Qassam mampu menghancurkan 28 kendaraan militer Israel secara keseluruhan atau sebagian dalam 24 jam terakhir di tengah pertempuran berkelanjutan di Gaza.

Siapa sebenarnya Abu Obaida?

Dikutip Serambinews.com dari situs BBC Indonesia, Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, itu menjadi salah satu figur penting dalam pertikaian Israel-Hamas di Gaza. Dikenal sebagai “Abu Ubaida”, ia kerap tampil di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kelompoknya di jagat maya.

Nama panggilannya merujuk pada Abu Ubaida ibn al-Jarrah, seorang komandan militer Muslim yang merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad.

Abu Ubaida menjadi figur terkenal setelah komandan Brigade al-Qassam, Mohammad Al-Deif, mengumumkan “Operasi Banjir Al-Aqsa” dimulai.

'Banjir Al-Aqsa' merupakan sebutan untuk serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober lalu.

Keffiyeh merah

Tak ada yang benar-benar tahu identitas Abu Ubaida. Dia selalu tampil dalam rekaman-rekaman video dengan wajah berbalut kain penutup wajah tradisional Palestina, keffiyeh, yang berwarna merah.

Ia kerap berdiri di dekat salinan Al-Qur'an saat mengumumkan perkembangan operasi militer. Abu Ubaida menyebarkan pidato-pidatonya melalui saluran Telegram, yang ia sebut sudah diluncurkan sejak 2020.

Abu Ubaida tak punya media sosial lainnya. Namun, video-video pernyataannya tersebar di media sosial dan disiarkan di beberapa stasiun berita.

Menurut harian pan-Arab yang berbasis di London, Al-Sharq-Awasat, Abu Ubaida pertama kali dikenal pada 2002 sebagai salah satu pejabat lapangan al-Qassam.

Harian itu melaporkan, Abu Ubaida berbicara kepada media dengan wajah tertutup, sama dengan gaya mantan pemimpin al-Qassam, Imad Aqel, yang dibui Israel pada 1993.

Juru bicara Brigade al-Qassam

Pada 2006, Abu Ubaida ditunjuk sebagai juru bicara Brigade al-Qassam. Ia pertama kali tampil di hadapan publik pada 25 Juni 2006, ketika sejumlah kelompok bersenjata, termasuk Hamas, menyerbu pos militer Israel di dekat perbatasan dengan Gaza.

Operasi itu dilancarkan setelah mereka menyatakan satu meriam menghantam rumah keluarga Huda Ghalia, peristiwa yang juga menyedot perhatian internasional.

Kejadian itu menjadi perhatian karena anak perempuan berusia 10 tahun tersebut terekam sedang berlari di salah satu pantai di Gaza seraya menangis.

“Ayah, ayah, ayah,” katanya, kemudian terjatuh di samping jasad ayahnya, masih sembari menangis.

Dalam serbuan untuk membalas hantaman di rumah Huda Ghalia itu, seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit ditangkap. Dua tentara lainnya tewas, sementara dua sisanya terluka.

Shalit kemudian dibebaskan pada 2011, setelah Israel dan kelompok Hamas mencapai kesepakatan yang salah satu isinya terkait pembebasan lebih dari 1.000 orang Palestina.

Selama perang Israel-Gaza pada 2014, Abu Ubaida tampil di televisi dan mengumumkan penangkapan tentara Israel, Shaul Aaron. Meski demikian, Israel saat itu meyakini Aaron sudah tewas.

Identitas rahasia

Mengungkap identitas Abu Ubaida merupakan tantangan bagi banyak orang.

Pada 25 Oktober, juru bicara tentara Israel, Avichay Adraee, mengunggah video berisi rekaman seorang pria yang mengklaim sebagai Abu Ubaida.

Adraee mengatakan nama asli pria itu adalah “Hudhaifa Samir Abdullah al-Kahlout”. Namun, Hamas dan al-Qassam tak menanggapi klaim tersebut.

Harian Israel, Yedioth Ahronot, melaporkan bahwa Abu Ubaida meraih gelar Master dari Fakultas Dasar-dasar Agama di Universitas Islam Gaza pada 2003.

Menurut harian itu, tesis yang ditulis Abu Ubaida bertajuk “Tanah Suci antara Yudaisme, Kekristenan, dan Islam”. Harian itu juga melaporkan Abu Ubaida sedang mempersiapkan gelar doktoral alias S-3.

Berdasarkan laporan harian itu juga, Abu Ubaida berasal dari Desa Naliya di Gaza, yang diambil alih oleh Israel pada 1948. Kini, menurut laporan itu, Abu Ubaida tinggal di Jabaliya, di timur laut Gaza.

Surat kabar Israel juga menyatakan rumah Abu Ubaida dibom lebih dari sekali oleh Israel pada periode 2008-2012. Rumahnya juga kembali dibom dalam operasi baru-baru ini di Jalur Gaza.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved