Perang Gaza
Hamas ke Netanyahu: Tak Ada Sandera yang Keluar Hidup dari Gaza tanpa Pembebasan Tahanan Palestina
Perang masih berlangsung namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas.
SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu pada hari Minggu menyerukan militan Hamas untuk meletakkan senjata mereka, dengan mengatakan bahwa akhir dari kelompok Islam Palestina sudah dekat, ketika perang di Jalur Gaza berkecamuk lebih dari dua bulan.
"Perang masih berlangsung namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi (Yahya) Sinwar. Menyerahlah sekarang," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: VIDEO Tentara Israel Kena Jebakan Hamas saat akan Terobos Terowongan, Sersan Utama IDF Jadi Korban
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami,” kata Netanyahu.
Hamas pada hari Minggu memperingatkan bahwa tidak ada sandera yang akan meninggalkan Gaza hidup-hidup kecuali tuntutan mereka untuk pembebasan tahanan dipenuhi.
Pertempuran sengit antara pasukan Israel dan kelompok milisi perlawanan Palestina, termasuk Hamas, kembali terjadi di Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023).
Wakil Kepala Biro Politik Hamas dan komandan Brigade Al Qassam, Saleh al-Arouri, mengatakan kalau gencatan senjata dan pembicaraan pembebasan tahanan berakhir.
Dia menegaskan tidak akan ada lagi negosiasi sampai “perang berakhir."
Baca juga: Yordania: Invasi Israel Bertujuan Mengusir Warga Palestina dari Gaza
Itu artinya, Hamas mengisyaratkan tidak akan ada lagi perundingan. Berakhirnya perang yang dimaksud, sampai satu di antara pihak yang bertikai mengalami kekalahan dan hancur.
Terkait sandera yang masih ditawan, Saleh al-Arouri menjelaskan, Hamas akan melepaskan secara 'cuma-cuma' tawanan asing (warga negara lain).
Sandera anak-anak dan perempuan, kata petinggi Hamas itu, juga akan dibebaskan karena bukan target mereka.
Saleh al-Arouri menegaskan, Hamas hanya akan menyisakan sandera Israel yang berstatus sebagai tentara ataupun mantan tentara IDF.
“Sejak awal, gerakan Hamas mengumumkan kalau tahanan asing akan dibebaskan tanpa kompensasi, dan bahwa sandera anak-anak dan perempuan bukanlah target dan akan dibebaskan,” kata Arouri kepada Al Jazeera, Sabtu (2/12/2023) kemarin.
“Tahanan yang tersisa di tangan kami adalah tentara dan mantan tentara, dan tidak akan ada negosiasi mengenai mereka sampai permusuhan berakhir,” tambahnya.
Sebelum gencatan senjata berakhir, Amerika Serikat (AS) diketahui berupaya memperluas cakupan pembebasan tahanan hingga termasuk pria dan personel militer Israel.
Arouri bersumpah, Hamas akan berupaya hingga akhir untuk mengosongkan penjara Israel dari tahanan orang-orang Palestina yang ditangkap.
Inggris Tangkap 365 Pengunjuk Rasa Pro Palestina, Demo Massal Pecah di Arab dan Barat |
![]() |
---|
Berambisi Rebut Paksa Tanah Gaza, Israel Rekrut Puluhan Ribu Tentara untuk Berperang |
![]() |
---|
Seluruh Dunia Demo Bela Palestina, Kecam Israel Korbarkan Perang Pembantaian dan Kelaparan di Gaza |
![]() |
---|
Mesir dan Qatar Godok Proposal Pelucutan Senjata Hamas, dan Kesepakatan Pembebasan Sandera |
![]() |
---|
Israel Beri Ultimatum, Warga Gaza Harus Angkat Kaki Sebelum 7 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.