Breaking News

Perang Gaza

Hamas ke Netanyahu: Tak Ada Sandera yang Keluar Hidup dari Gaza tanpa Pembebasan Tahanan Palestina

Perang masih berlangsung namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas.

Editor: Ansari Hasyim
Militery media
Pejuang dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, menghadiri upacara peringatan pemimpin brigade Ibrahim Abu Al-Naja di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Juni 2017, setelah dia terbunuh dalam "ledakan yang tidak disengaja" di awal bulan. (KATA KHATIB/AFP) 

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu pada hari Minggu menyerukan militan Hamas untuk meletakkan senjata mereka, dengan mengatakan bahwa akhir dari kelompok Islam Palestina sudah dekat, ketika perang di Jalur Gaza berkecamuk lebih dari dua bulan.

"Perang masih berlangsung namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas: Ini sudah berakhir. Jangan mati demi (Yahya) Sinwar. Menyerahlah sekarang," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, mengacu pada  pemimpin Hamas di Jalur Gaza.

Baca juga: VIDEO Tentara Israel Kena Jebakan Hamas saat akan Terobos Terowongan, Sersan Utama IDF Jadi Korban

“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami,” kata Netanyahu

Hamas pada hari Minggu memperingatkan bahwa tidak ada sandera yang akan meninggalkan Gaza hidup-hidup kecuali tuntutan mereka untuk pembebasan tahanan dipenuhi.

Pertempuran sengit antara pasukan Israel dan kelompok milisi perlawanan Palestina, termasuk Hamas, kembali terjadi di Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada Jumat (1/12/2023).

Wakil Kepala Biro Politik Hamas dan komandan Brigade Al Qassam, Saleh al-Arouri, mengatakan  kalau gencatan senjata dan pembicaraan pembebasan tahanan berakhir.

Dia menegaskan tidak akan ada lagi negosiasi sampai “perang berakhir."

Baca juga: Yordania: Invasi Israel Bertujuan Mengusir Warga Palestina dari Gaza

Itu artinya, Hamas mengisyaratkan tidak akan ada lagi perundingan. Berakhirnya perang yang dimaksud, sampai satu di antara pihak yang bertikai mengalami kekalahan dan hancur.

Terkait sandera yang masih ditawan, Saleh al-Arouri menjelaskan, Hamas akan melepaskan secara 'cuma-cuma' tawanan asing (warga negara lain).

Sandera anak-anak dan perempuan, kata petinggi Hamas itu, juga akan dibebaskan karena bukan target mereka.

Saleh al-Arouri menegaskan, Hamas hanya akan menyisakan sandera Israel yang berstatus sebagai tentara ataupun mantan tentara IDF.

“Sejak awal, gerakan Hamas mengumumkan kalau tahanan asing akan dibebaskan tanpa kompensasi, dan bahwa sandera anak-anak dan perempuan bukanlah target dan akan dibebaskan,” kata Arouri kepada Al Jazeera, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

“Tahanan yang tersisa di tangan kami adalah tentara dan mantan tentara, dan tidak akan ada negosiasi mengenai mereka sampai permusuhan berakhir,” tambahnya.

Sebelum gencatan senjata berakhir, Amerika Serikat (AS) diketahui berupaya memperluas cakupan pembebasan tahanan hingga termasuk pria dan personel militer Israel.

Arouri bersumpah, Hamas akan berupaya hingga akhir untuk mengosongkan penjara Israel dari tahanan orang-orang Palestina yang ditangkap.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved