Berita Aceh Tamiang

Eksodus Rohingya Diprediksi Sampai Maret 2024, Warga Ingatkan Pengawasan Perairan Aceh Tamiang

“Hari ini sudah semakin melebar ke Aceh Timur, artinya pergerakan mereka semakin meluas dan kami khawatir ke depan mereka sudah tiba melalui Aceh...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Boat berisi warga etnis Rohingya di kawasan Pantai Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Kamis (16/11/2023) pagi. 

“Hari ini sudah semakin melebar ke Aceh Timur, artinya pergerakan mereka semakin meluas dan kami khawatir ke depan mereka sudah tiba melalui Aceh Tamiang,” kata Zahlul, warga Karangbaru, Sabtu (16/12/2023).

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Gelombang pengungsian ilegal etnis Rohingya ke Aceh terus terjadi. 

Pemkab Aceh Tamiang pun diminta mewaspadai fenomena ini, mengingat para pengungsi sudah menyentuh perairan Aceh Timur.

Kekhawatiran ini disampaikan warga, menyusul masuknya etinis Rohingya secara ilegal melalui perairan Aceh Timur. 

Warga mengamati pergerakan Rohingya masuk ke Indonesia awalnya melalui perairan Sabang, kemudian melebar ke Aceh Utara dan daerah lainnya.

“Hari ini sudah semakin melebar ke Aceh Timur, artinya pergerakan mereka semakin meluas dan kami khawatir ke depan mereka sudah tiba melalui Aceh Tamiang,” kata Zahlul, warga Karangbaru, Sabtu (16/12/2023).

Anggota DPRK Aceh Tamiang, Samuri menilai kekhwatiran ini sangat masuk akal dan perlu diantisipasi secepatnya. 

Merujuk pemberitaan selama ini, ada dugaan kedatangan Rohingya ke Aceh disinyalir melibatkan oknum yang melakukan dugaan perdagangan manusia.

Baca juga: VIDEO Warga Geruduk ISC Aceh Timur, Desak Rohingya Segera Dipindahkan ke Lokasi Lain

“Bila dugaan human trafficking ini benar, pelaku tentunya mengalihkan pendaratan ke wilayah lain untuk menghindari petugas kita, kemarin sudah bergeser ke Aceh Timur, tidak tertutup kemungkinan sudah ada yang bergerak ke Aceh Tamiang,” ujar politisi PNA ini.

Samuri memberi apresiasi kepada Pemkab Aceh Tamiang yang sebelumnya sudah mengaplikasikan penolakan warga atas rencana pemindahan pengungsi Rohingya di Aceh ke Aceh Tamiang. 

Keputusan ini dinilainya sangat bijak karena Pemkab Aceh Tamiang lebih pro terhadap masyarakatnya.

“Kebijakan kemarin sudah tepat, pemerintah daerah sudah menunjukkan pro ke masyarakat. Tapi jangan lalai, kekhawatiran Rohingya mendarat ke Aceh Tamiang perlu disikapi,” sarannya.

Dia menyarankan Pemkab Aceh Tamiang meningkatkan pengawasan di zona perairan. 

Saran ini bukan hanya didukung dengan fakta semakin meluasnya titik pendaratan Rohingya di Aceh, tapi juga didasari analisis OCHA yang merupakan Badan PBB Urusan Kemanusiaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved