Info Kesehatan Aceh
5 Gejala Difteri dan Cara Pencegahannya, Ibu Wajib Tahu Ini
Kenali lima gejala difteri termasuk sakit saat menelan dan cara pencegahannya, ibu wajib tahu ini.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
• Imunisasi difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus (DPT), Hepatitis B (HB), haemophilus influenzae tipe B (HiB) usia 2 bulan, 3 bulan 4 bulan, dan booster pada usia 18 Bulan
• Imunisasi Difteri Tetanus (DT) Kelas 1 SD
• Imunisasi Tetanus Difteri (TD) Kelas 2 dan 5 SD
2. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan menerapkan protokol kesehatan terutama pakai masker dan menjauhi kerumunan.
3. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengalami gejala penyakit difteri.
Anak harus segera dirawat di Rumah Sakit apabila mengalami gejala penyakit difteri
Sementara tahun ini, terjadi peningkatan kasus difteri di Aceh dari yang sebelumnya 30 kasus dan tiga kematian pada 2022 menjadi 33 kasus dan dua meninggal per November 2023.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Difteri?
Belum menutup tahun, namun jumlah kasus pada 2023 mengalahkan angka kasus tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr Munawar, Sp.OG(K) mengatakan, penyebab terjadinya peningkatan kasus difteri tahun ini karena rendahnya imunisasi pada bayi baru lahir.
Alasan para orang tua umumnya karena dampak vaksin saat imunisasi menyebabkan anak demam tinggi dan sakit.
"Padahal demam setelah vaksin itu bagus, artinya ada reaksi dalam pembentukan imun tubuh," jelas dr Munawar saat ditemui ditemui di ruangannya, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Bahaya Difteri, Penyakit Sangat Menular yang Menyerang Tenggorokan dan Pernapasan, Kenali Gejalanya
Penjelasan ini didukung dengan data status imunisasi di mana 76 persen penderita kasus difteri di Aceh merupakan mereka yang tidak imunisasi.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh dr Iman Murahman mengatakan, terjadi peningkatan tajam kasus difteri di sejumlah daerah.
“Kalau kita lihat per tahun memang pastinya tahun ini akan lebih tinggi,” ungkap dr Iman.
Aceh Utara menjadi kabupaten tertinggi dengan 6 kasus, disusul Aceh Besar dan Banda Aceh sebanyak 5 kasus serta Bireuen 4 kasus.
Peningkatan kasus terjadi di beberapa kabupaten/kota seperti Aceh Utara naik 5 kasus, Aceh Besar naik 4 kasus, Bireuen dan Banda Aceh masing-masing naik 1 kasus.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.