Nasib Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang Dibombardir Israel, Kini Dijadikan Markas Militer IDF

Betapa tragisnya nasib RS Indonesia di Gaza di tengah agresi yang semakin menggila oleh Israel.

|
Editor: Faisal Zamzami
Dok MER-C
Rumah sakit Indonesia di Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Betapa tragisnya nasib RS Indonesia di Gaza di tengah agresi yang semakin menggila oleh Israel.

Terbaru, RS Indonesia justru dijadikan markas militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Difteri18

Padahal sebelumnya, seperti diketahui, Israel justru menuding bahwa RS Indonesia digunakan Hamas sebagai markas hingga menyebut menjadi lokasi terowongan Hamas.

Hal ini diungkap oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

"Apa yang terjadi sekarang, sekitar dua minggu yang lalu, Israel menempatkan pasukannya dan (menjadikan) markas (RS Indonesia), yang dulu pernah mereka tuduh sebagai markas Hamas dan tidak ada orang Hamas di situ," ujarnya.

Tak hanya dijadikan markas, Sarbini menyebut RS Indonesia turut menjadi perisai dari IDF.

Dia pun mengecam tindakan Israel tersebut dan mendesak agar mematuhi hukum humaniter internasional untuk tidak menyerang fasilitas medis.

"Kita mengecam cara-cara Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai markas," tuturnya.

Baca juga: Roket Diluncurkan dari Gaza, Sirene Terdengar di Tel Aviv Israel

Sempat Dibombardir Israel

Nasib pilu RS Indonesia di Gaza dimulai ketika tank-tank Israel melakukan pengeboman pada 9 November 2023 lalu.

Berdasarkan laporan dari media Palestina Quds News Network, ada 20 serangan udara yang dilancarkan oleh Israel untuk menyerang RS Indonesia di Gaza tersebut.

Palestina Chronicle melaporkan serangan udara tersebut mengakibatkan 20 warga Palestina tewas.

Sementara menurut kantor berita Palestina WAFA, pengeboman itu mengakibatkan kerusakan serius di beberapa fasilitas rumah sakit.

Penyerangan oleh Israel pun berlanjut pada 20 November 2023.

Dikutip dari Al Mayadeen, serangan tersebut mengakibatkan 12 warga tewas.

Selain itu, dokter-dokter di RS Indonesia tersebut turut mengalami luka-luka.

Berdasarkan laporan dari dokter di RS Indonesia, korban tewas tersebut adalah warga sipil yang tengah dirawat.

Sumber-sumber dari RS Indonesia juga menyebut artileri Israel turut mengebom lantai dua rumah sakit sehingga mengakibatkan kehancuran.

Baca juga: Houthi Kirim Ribuan Pejuang ke Gaza Gempur Israel, Pemimpin Ansarallah Minta Arab Buka Perbatasan

Dituding Jadi Markas Hamas, Dibantah Kemlu

Israel menyebut penyerangan terhadap RS Indonesia di Gaza lantaran dianggap digunakan oleh Hamas sebagai markas mereka untuk melakukan komando dan menyembunyikan senjata.

Selain itu, dikutip dari Times of Israel, juru bicara IDF, Daniel Hagari menuding RS Indonesia menjadi salah satu lokasi dibangunnya terowongan Hamas.

"Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanah mereka," tuturnya.

Hagari juga menuding Hamas menggunakan area di sekitar RS Indonesia sebagai tempat meluncurkan roket ke Israel.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun membantah segala tudingan Israel terkait RS Indonesia tersebut.

Pihak Kemlu menegaskan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza murni untuk kepentingan kemanusiaan semata.

"Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun oleh masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," ujar Kemlu dalam pernyataannya.

Bantahan juga disampaikan oleh Kepala Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Sarbini Abdul Murad.

Sarbini justru menyebut tudingan Israel tersebut hanya dalih untuk membenarkan melakukan penyerangan ke RS Indonesia.

"Apa yang dituduhkan Israel kepada kami bisa menjadi prasyarat bagi mereka untuk melancarkan serangan ke rumah sakit Indonesia di Gaza," katanya.

"Tuduhan IDF adalah prasyarat untuk membenarkan serangan terhadap kami, oleh karena itu kami perlu membantahnya," tambah Sarbini.

Mengenal RS Indonesia di Gaza

RS Indonesia di Gaza berada di Beit Lahiya, Gaza Utara dan memiliki luas 16 ribu meter persegi.

Rumah sakit ini menjadi persembahan dari Pemerintah Indonesia ke Pemerintah Gaza pada tahun 2011.

RS Indonesia ini telah menampung ratudan pengungsi yang mencari suaka ke Palestina.

Lokasi RS Indonesia juga dekat dengan kamp pengungsi Jabalia.

Adapun pembangunan RS Indonesia memakan biaya hampir 8 juta dolar AS.

Biaya pembangunan rumah sakit ini pun berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia dengan berbagai organisasi seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan Muhammadiyah.

Baca juga: Ratusan Caleg DPRA & DPRK dari PAS Aceh Ikrar Janji di Kompleks Makam Syiah Kuala, Dipandu Abu Mudi

Baca juga: Nagan Raya Rekrut 3.857 Anggota KPPS untuk Pemilu

Baca juga: Safitri Bakar Rumah Orangtuanya di Deli Serdang, Marah Tak Diberi Uang Buat Beli Sabu

Tribunnews.com: Nasib Tragis RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Diduduki IDF

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved