Info Kesehatan Aceh

Usia Berapa Anak Diberi Imunisasi Difteri?

Melalui imunisasi difteri, anak-anak akan mendapatkan antibodi dari vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka, sehingga mereka akan lebih kebal

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
IST
imunisasi - Usia Berapa Anak Diberi Imunisasi Difteri? 

SERAMBINEWS.COM - Pemberian imunisasi pada anak-anak memberikan manfaat yang sangat besar.

Selain mencegah anak dari risiko penyakit berbahaya di masa depan, imunisasi juga bisa mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular.

Satu diantara penyakit menular yang perlu diwaspadai ialah difteri.

Imunisasi Cegah Difteri
Imunisasi Cegah Difteri

Penyakit difteri tergolong penyakit yang sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami sumbatan napas yang berisiko pada kematian.

Penyakit akibat infeksi bakteri ini juga sangat mudah menular, dimana penyebarannya bisa melalui percikan air liur penderita saat batuk dan bersin, hingga sentuhan pada luka penderita bahkan benda yang terkontaminasi.

Meski menyerang orang segala usia, penyakit ini lebih rentan menjangkiti anak-anak.

Baca juga: Ini Gejala Difteri, Bahaya dan Cara Pencegahan Penyakit yang Bisa Mengancam Nyawa Ini

Menular dan Berbahaya, Difteri Harus Dicegah
Menular dan Berbahaya, Difteri Harus Dicegah (FOR SERAMBINEWS.COM)

Namun demikian, dampak dari penyakit ini bisa dicegah dengan memberikan imunisasi difteri pada anak-anak.

Melalui imunisasi difteri, anak-anak akan mendapatkan antibodi dari vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka, sehingga mereka akan lebih kebal terhadap bakteri atau virus membahayakan tersebut.

Di Indonesia, imunisasi difteri sudah termasuk dalam 15 jenis imunisasi rutin yang merupakan program nasional dari pemerintah.

Karena merupakan program pemerintah, maka masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan imunisasi tersebut.

Lalu, pada usia berapakah anak diberi imunisasi?

Baca juga: Kasus Difteri di Aceh Meningkat

Baca juga: Berkontak dengan Penderita Difteri, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Saran Dinkes Aceh

Pemberian imunisasi difteri pada anak

Imunisasi difteri pada anak dilakukan beberapa kali sejak usia bayi.

Imunisasi difteri diberikan dalam bentuk kombinasi, terdiri dari vaksin difteri, vaksin tetanus dan batuk rejan (pertusis), atau disebut imunisasi DPT.

MURID SD 1 Lampoh Saka, Kecamatan Peukan Baro, Pidie disuntik Imunisasi difteri di sekolah itu, Selasa (14/11).
MURID SD 1 Lampoh Saka, Kecamatan Peukan Baro, Pidie disuntik Imunisasi difteri di sekolah itu, Selasa (14/11). (SERAMBI /NUR NIHAYATI)

Adapun imunisasi difteri yang masuk dalam program nasional pemerintah terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.

Imunisasi dasar wajib dilakukan dengan pemberian vaksin DPT-HB-Hib sebanyak tiga dosis ketika bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan.

Pemberian imumnisasi ini untuk melindungi tubuh dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia yang disebabkan oleh Haemophylus influenzae tipe B.

Setelah menerima 3 dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib, dilanjutkan dengan 1 dosis imunisasi lanjutan DPT HB-Hib pada bayi saat berusia 18 bulan.

Baca juga: Kasus Difteri di Aceh Terus Meningkat, Penyebabnya Karena Rendahnya Cakupan Imunisasi pada Bayi

Pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah difteri.
Pemberian imunisasi lengkap pada anak untuk mencegah difteri. (DINAS KESEHATAN ACEH)

Kemudian imunisasi difteri lanjutan diberikan sebanyak tiga kali bagi anak usia sekolah dasar.

Imunisasi difteri lanjutan ini mencakup 1 dosis imunisasi DT pada anak kelas 1 SD, dan imunisasi Td pada anak kelas 2, dan 5.

Guna mencegah difteri dan penyebarannya, imunisasi harus dilakukan secara berulang dan lengkap.

Sebagai vaksin penguat atau tambahan diberikan pada usia produktif (15-39 tahun). (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved