Debat Cawapres

Gibran Sebut Cak Imin Tak Konsisten, Dulu Potong Tumpeng Resmikan IKN: Ini Gimana Ini

Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan konsisten Cak Imin soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
YouTube Serambinews
Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka mempertanyakan konsisten Cak Imin soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), singgung dulu ikut meresmikan dan potong tumpeng. 

Cawapres pasangan Anies Baswedan ini menganggap, yang paling penting bukan soal pembangunan infrastruktur dulu atau SDM dulu, melainkan soal skala prioritas.

“Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas,” kata Cak Imin.

Proyek yang memakan anggaran Rp 466 triliun tersebut dianggap ambisius bila mengandalkan APBN.

“Seluruh proyek-proyek besar yang ambisius, ini IKN sebagai salah satu contoh saja, itu kalau hanya mengandalkan APBN,” ungkap Cak Imin.

“Padahal satu persen saja dari Rp 400-an triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan beres, membangun seluruh kota-kota di Kalimantan beres,” tambahnya.

Kemudian dari sisi pembangunan SDM, andai 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN ini dibuatkan untuk membangun sekolah, maka persoalan tersebut juga akan selesai. 

“Dan yang paling infrastruktur yang untuk SDM, 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN itu bisa membangun sekolah dengan baik di seluruh Kalimantan,” ungkap Cak Imin.

“Itu contoh kemampuan mengambil skala prioritas,” tambahnya.

Baca juga: Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Mahfud MD: Apa Bisa dalam 5 Tahun?

Mahfud Suruh Gibran Sebutkan Satu Saja Investor ke IKN

Sementara Cawapres Nomor Urut 3, Mahfud MD mempertanyakan ke Gibran terkait pernyataannya yang menyebutkan anggaran untuk IKN hanya 20 persen dari APBN, sisanya disokong investor.

Cawapres pasangan Ganjar ini menyebutkan sangat tertarik dengan IKN dan menganggap pembangunan proyek tersebut bagus.

Meski demikian, menurutnya belum ada satu investor pun yang masuk ke IKN, sehingga meminta Gibran sebutkan satu saja. 

“Sejauh yang kita baca, sampai sekarang belum ada satu pun investor yang masuk,” ucap Mahfud.

“Coba kalau ada sebutkan misalnya 2 atau 1 investor mana yang sudah masuk,” tambahnya.

Cawapres Nomor Urut 3 itu menyebutkan, justru ada ratusan ribu hektar tanah sudah dikuasai oleh pengusaha-pengusaha tertentu di sana.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved