Debat Cawapres

Gibran ke Mahfud soal Belum Ada Investor ke IKN: Pulang Debat Googling, Mayapada dan Agung Sedayu

Cawapres pasangan Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan Mahfud MD soal belum masuknya investor ke IKN.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
KOLASE SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
Cawapres pasangan Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan Mahfud MD soal belum masuknya investor ke IKN. 

Gibran ke Cak Imin soal IKN: Tak Konsisten, Dulu Ikut Resmikan dan Potong Tumpeng

Di sisi lain, Gibran sempat mempertanyakan konsistensi Cak Imin soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Diketahui Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sempat menyinggung kalau IKN merupakan proyek ambisius, pembangunannya tidak menggunakan skala prioritas.

Menjawab pernyataan tersebut, Gibran kembali mengingatkan kalau Cak Imin bahkan ikut meresmikan dan potong tumpeng IKN.

Dia menyinggung Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua DPR RI itu tidak konsisten karena dulu mendukung IKN sebelum diusung menjadi Cawapres pasangan Anies.

“Saya izin menanggapi Gus Muhaimin dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN,” kata Gibran. 

“Ini gimana ini gak konsisten, dulu dukung sekarang gak dukung karena menjadi wakilnya pak Anies yang mengusung tema perubahan,” tambahnya.

Wali Kota Solo yang juga anak sulung Presiden Jokowi itu menyebutkan, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah.

Tetapi juga sebagai simbol pemerataan dan transformasi pembangunan di Indonesia.

“Sekali lagi Gus mohon maaf, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah, tetapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia,” ucap Gibran.

“Sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,” tambahnya.

1 Persen Saja Proyek IKN, Jalan se-Kalimantan Beres

Sebelumnya Cak Imin menyebut padahal satu persen saja anggaran pembangunan IKN ini sudah cukup untuk membangun jalan di seluruh Kalimantan.

Kemudian dari sisi pembangunan sumber daya manusia (SDM), tiga persen saja menurutnya sudah bisa membangun sekolah dengan baik se-Kalimantan.

Cawapres pasangan Anies Baswedan ini menganggap, yang paling penting bukan soal pembangunan infrastruktur dulu atau SDM dulu, melainkan soal skala prioritas.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved