Konflik Palestina vs Israel
Kemiskinan di Israel Melonjak Akibat Perang dan Gerakan Boikot, Anak-anak Diminta Berpuasa
Mereka kini kesulitan mendapatkan bantuan ekonomi, karena pemerinta mengalihkan semuanya untuk pendanaan perang.
SERAMBINEWS.coM - Kemiskinan di Israel meningkat di tengah perang dengan Gaza.
Kemiskinan tersebut juga diakibatkan dari gerakan boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.
Dampak perang tak hanya dirasakan oleh warga Gaza saja, penduduk Israel juga turut merana.
Mereka kini kesulitan mendapatkan bantuan ekonomi, karena pemerinta mengalihkan semuanya untuk pendanaan perang.
Selain itu masyarakat semakin selit membeli kebutuhan pokok sehari-hari.
Tingkat kemiskinan Israel dilaporkan melonjak di tengah gejolak perang. Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.
Tak hanya itu, dalam laporannya Alternative Poverty Report juga mengungkap dampak perang telah mendorong pemerintahan Tel Aviv untuk melakukan pemangkasan bantuan ekonomi- sosial pada sejumlah lembaga amal.
“Dampak perang, badan amal yang didedikasikan untuk mendukung masyarakat miskin kini tak lagi menerima bantuan dari pemerintah Israel sejak dimulainya invasi, Padahal saat ini terjadi peningkatan jumlah permintaan bantuan,” jelas Alternative Poverty Report dikutip dari Middle East Monitor.
Israel bahkan mulai menelantarkan warganya yang biasa mendapatkan santunan dengan dalih untuk menekan pembengkakan negara di tengah situasi perang di jalur Gaza, yang mengkhawatirkan imbas dari pemangkasan tersebut 81,8 persen penerima bantuan tengah terlilit utang.
Sementara 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan 31,5 persen warga Israel menghadapi kerawanan pangan yang parah.
Impak lain yang ditimbulkan dari perang sebanyak 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.

Bahkan tak sedikit pula masyarakat yang mengurangi porsi makan hingga memaksa anak-anaknya untuk berpuasa karena kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok.
Selain karena dampak perang, para ekonom memperkirakan lonjakan kemiskinan yang dialami warga Israel terjadi buntut dari gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) terhadap perusahaan Israel dan para pendukungnya.
Seruan boikot yang dilakukan oleh generasi muda melalui jejaring media sosial awalnya diterapkan sebagai sanksi bagi Israel.
Namun imbas kampanye BDS banyak perusahaan yang terafiliasi dengan Israel mengalami pembengkakan kerugian hingga miliaran dolar AS.
Dampak Boikot PM Netanyahu Merugi Miliaran Dolar AS
Kendati belum ada laporan resmi terkait nilai kerugian yang diderita Israel, namun menurut data yang dirilis Al Jazeera, pada 2018 lalu Israel sempat merugi hingga 11,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 177,37 triliun per tahun buntut gerakan boikot produk pro-Israel.
Pernyataan itu didukung oleh data dari Bank Dunia yang menunjukkan bahwa ekspor barang-barang "intermediet" Israel mengalami penurunan tajam dari 2014 hingga 2016 sehingga menimbulkan kerugian sekitar 6 miliar dolar AS per tahun.

"BDS dilihat sebagai ancaman nyata bagi legitimasi dan pendirian Israel di tingkat global. Jika ini dibiarkan, maka akan menghancurkan Israel," kata analis politik Dov Waxman.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan aksi boikot yang dilakukan militan Houthi terhadap kapal dagang Israel, Direktur Jenderal Pelabuhan Eilat mengatakan, bahwa delapan puluh persen pendapatan pelabuhan telah menurun usai biaya pengiriman impor - ekspor melonjak akibat Yaman melarang kapal menyeberang ke Israel.
Alasan ini yang menyebabkan Israel merugi hingga sepuluh setengah miliar shekel, atau sekitar 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Kemiskinan Rakyat Israel Melonjak! Dampak Perang dan Gerakan Boikot, Anak-anak Diminta Berpuasa
Baca juga: Para Ahli Sebut Serangan Israel di Gaza Termasuk Paling Mematikan dalam Sejarah
Baca juga: Pasukan IDF Kepung RS Al-Awda di Gaza Utara, Penembak Jitu Israel Tembaki Staf Medis, 1 Orang Tewas
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
PBB: 1.760 Warga Palestina Tewas Saat Antre Bantuan, Mayoritas Dibunuh Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.