Kupi Beungoh

Pak Kun, Integritas, dan Keberuntungan Aceh - Bagian III

Pada tahun 2006 BRR mengadakan kerjasama dengan lembaga Transparency International- sebuah lembaga nati rasuah global untuk membantu BRR

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
Kolase foto Kuntoro Mangkusubroto dan Ahmad Humam Hamid. 

Oleh: Ahmad Humam Hamid

Ketakutan, ancaman, dan godaan terbesar dalam penanganan bencana dimanapun adalah hilangnya uang dalam realisasi implementasinya mulai dari fase pemulihan, rehabilitasi, sampai kepada rekonstruksi.

Hal itulah yang menjadi perhatian terbesar Pak Kun, bahkan samenjak ia mulai diajak oleh JK dan Presiden SBY.

Barangkali, disamping sejumlah alasan ia mensyaratkan “political shield” -perisai politik dalam negosiasi Perpu dengan presiden, korupsi adalah salah satu alasan utama.

Karena itu pula ketika BRR dijadikan “super body” oleh negara, ia menunjukkan keseriusannya kepada Presiden, untuk tinggal dan berkantor di Aceh.

Padahal dalam benak SBY, Kuntoro dan BRR akan berkantor di Jakarta.

Potensi korupsi sangat besar, terbuka dengan lebar, apalagi dengan status daerah konflik dan darurat militer.

Bayangkan saja dibenak Kuntoro ia akan berurusan dengan keluarga korban tewas yang mencapai 168 ribu jiwa, 37 ribu hilang, ratusan ribu rumah hancur, 85 persen fasilitas air bersih dan 92 persen sanitasi hancur.

Korban selanjutnya dari Tsunami adalah 4 depo gas hancur, sekitar 150 kilometer jalan raya dan lebih dari 20 jembatan rusak.

Baca juga: Pak Kun, Integritas, dan Keberuntungan Aceh - Bagian 1

Tidak kurang dari 40,000 hektar sawah rusak, berikut dengan hancurnya 70 persen fasilitas sektor perikanan.

Sebuah estimasi dari salah satu lembaga PBB memperikirakan nilai dari total kerusakan akibat Tsunami mencapai 4.5 miliar dolar- lebih dari 70 triliun nilai hari ini.

Ini bukan jumlah kecil, bahkan mencapai 97 persen dari produksi ekonomi tahunan Aceh,dan sekitar 2, 2 persen dan Produk Domestik Bruto nasional.

Kuntoro sudah membayangkan, jangankan mengelola jumlah uang yang akan dicurahkan untuk rehab-rekon Aceh akan sangat melimpah- akhirnya total uang yang dibelanjakan sekitar 7 miliar dolar, mengelola yang 4.5 milliar dolar bukan main susahnya.

Ia sangat sadar bahwa ini kunci yang tidak hanya akan membahayakan rehab-rekon Aceh, akan tetapi juga akan berperan besar terhadap prospek perdamaian Aceh.

Ruang korupsi terbuka dimana-mana, apalagi mengghadapi rekruitmen SDM dari berbagai komponen dengan pengalaman dan perilaku yang sangat beragam.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved